Pagi harinya Harris terbangun dari tidurnya dan langsung merasakan nyeri di bagian bawahnya "akh! s-sakit... hiks... Arion anj*ng" Harris memegangi pinggangnya yang sangat sakit, ia berusaha melepaskan milik Arion dari dirinya, itu membuat Arion terbangun "kau sudah bangun?" ucap Arion membuka matanya "s-sakit.... hiks... lepasin..." Arion kemudian melepaskan miliknya dari Harris "maaf, sayang...." Arion beralih memeluk Harris yang masih menangis.
"hari ini kita libur dulu sekolahnya, aku mau jagain kamu" ucap Arion mengelus punggung Harris "shh... anterin gua ke toilet" ucap Harris lalu Arion langsung menggendong nya ke toilet "dah sono lu, gua mau mandi" ucap Harris "ga mandi bareng aja? aku ga ngapa-ngapain kok..." ucap Arion menurunkan Harris di bathtub yang sudah terisi air, lalu ia ikut mendudukkan dirinya juga "lu jangan macem-macem lagi, pinggang gua sakit anj*ng" ucap Harris memaki Arion "iya, sayang... nanti aku kasih salep biar ga sakit" ucap Arion.
Kini mereka sudah selesai mandi dan berpakaian, "aaa... sakit banget..." rengek Harris (keinget, aa~ syakit~~😭😭) "iya sayang... maaf ya" Arion mengobati luka cambuk dan juga luka robek di bagian bawah Harris "ayo sarapan.... aku udah pesen makanan tadi" Arion langsung menggendong Harris ke dapur untuk sarapan.
"Arion..." panggil Harris "iya? kenapa, sayang?" tanya Arion "kau sudah tau kan, 'dia' itu siapa?" tanya Harris "hm, 'dia' yang kau maksud itu iyon kan?" ucap Arion "kau tau tidak? 'dia' yang kau maksud itu aku" ucap Arion "bagaimana aku bisa mempercayai mu?" tanya Harris "aku iyon, kau ayis, bukan?" ucap Arion menatap Harris yang kini menatapnya kaget "a-ayis... itu panggilan ku waktu kecil, dan hanya 'dia' yang memanggilku seperti itu" ucap Harris "ya... aku tau, hanya aku yang memanggilmu seperti itu" ucap Arion yang membuat Harris bengong.
"apa kau benar 'iyon' ku?" tanya Harris "ya, aku iyon, pacar masa kecil mu babe" ucap Arion membuat Harris memeluknya "aku merindukanmu, mengapa dulu kau meninggalkan ku?" tanya Harris "maaf... aku meninggalkan mu karna ayahku mengajakku pimdah ke Italia, maaf aku meninggalkan mu saat kau di tinggalkan oleh ayah mu" ucap Arion memeluk dan mengelus rambut Harris "maaf karna yang membuat ayah mu celaka itu adalah aku...." ucapan Arion tentu membuat Harris sangat kaget, ia langsung mendorong Arion menjauh "k-kau? maksudmu?" tanya Harris.
FLASHBACK
"nak... ayah pergi bekerja dulu ya..." ucap ayah Harris "iya, ayah, ayah pulang nanti beliin ayis es krim yaa" ucap Harris kecil sambil memeluk ayahnya "tentu saja, ayah akan membelikan es krim yang banyak untuk ayis" ucap ayah.
"mom... iyon mau main" ucap Arion kecil "ini di pinggir jalan, jangan bermain-main iyon...." ucap Renata "aaa... iyon mau main" Arion melepaskan cengkraman tangan ibunya lalu berlari ke jalan yang saat itu terlihat motor sedang melaju dengan kencang.
TINN TINN
Motor itu berusaha menghindari Arion kecil yang berada di tengah jalan, tetapi sayangnya Arion kecil masih terserempet dan pengendara motor itu menabrak sebuah tiang yang membuat tiang itu roboh dan menindih sang pengendara motor.
"huaa... mommy...." tangis Arion kecil terdengar dan membuat ibunya menghampiri nya, dan beberapa orang membantu pengendara motor itu, untungnya Arion kecil hanya terserempet sedikit saja, tetapi tidak untuk sang pengendara motor, ia langsung di bawa ke RS terdekat di ikuti oleh Arion kecil dan ibunya.
Sampai di rumah sakit, ibunya Arion melihat ternyata itu adalah pak Reno Caine, atau ayah dari Harris "astaga... aku harus menelfon Arnold" ibunya Arion buru-buru menelfon suaminya untuk segera ke rumah sakit.
"sayang... bagaimana dengan pak Reno?" tanya ayahnya Arion panik "dia sedang di periksa oleh dokter" ucap Renata "Arion.. apa kau baik, nak?" ucap Arnold mengecek tubuh Arion "sayang... kita harus ke itali karna aku ada urusan bisnis untuk 5 bulan kedepan" ucap Arnold "lalu bagaimana dengan pak Reno? dia koma" ucap Renata "aku akan mengurus biaya untuk pengobatan pak Reno, kita juga akan memantaunya dari jauh" ucap Arnold dan mereka pun pergi ke bandara.
Selang beberapa hari dari kecelakaan itu, Arnold menerima kabar bahwa pak Reno sudah tiada "hah~ kita tidak bisa pulang ke Indonesia karna urusan ku masih belum selesai, bagaimana ini?" ucap Arnold "kita kirimkan uang saja pada ibunya Harris, dan saat sudah besar nanti biarkan Arion bertanggungjawab atas kesalahan nya pada Harris, mereka ini sekarang adalah pacar masa kecil, maka besar nanti aku akan meminta Arion untuk mencarinya" ucap Renata dan di setujui oleh suaminya.
Di rumah Harris kini banyak orang yang berkumpul untuk mendoakan pak Reno. Setelah selesai kini ibunya menghampiri Harris "hey kau, kini ayahmu sudah tiada, sekarang tak ada lagi yang bisa membiayai kehidupan dan skincare ku, kau... mengemis lah sana" ucap ibunya Harris "t-tapi..." ucap Harris "tidak ada tapi-tapi, atau kau tak akan ku kasih makan selama sebulan!" bentak ibunya dan ia langsung meninggalkan Harris sendiri.
Waktu sudah terlewat 8 tahun, kini Harris masih saja menunggu pacar masa kecilnya kembali, ia masih saja terkena pukulan ibunya saat ia tak mendapatkan uang, sekarang ibunya pergi entah kemana, hingga ia hanya bisa hidup dengan belas kasihan tetangga-tetangganya.
FLASHBACK OFF
Harris yang mendengar penjelasan Arion menangis sejadi-jadinya "maaf sayang.... aku mencari-cari mu, dan kini kita bertemu, aku akan bertanggungjawab dengan mengurus mu" ucap Arion memeluk Harris "kau jangan meninggalkan ku lagi...." ucap Harris uang masih sesegukan "iya, sayang... aku tidak akan meninggalkan mu lagi... janji" ucap Arion.
Kini mereka sedang berada di ruang tamu "sayang... ini untukmu" Arion memberikan Harris sebuah handphone baru "ini untukku?" tanya Harris "ya tentu saja, itu untuk mu, di situ sudah ada nomorku, kau tinggal memasukkan nomor temanmu saja" ucap Arion "hm, terimakasih" ucap Harris.
Kini Harris menelfon Souta menggunakan handphone dan nomor barunya. "halo, Sou?" ucap Harris di telefon "hallo? ini siapa?" tanya Souta "ini gua, Sou" ucap Harris "oh, Harris! Ris lu gapapa? kok hari ini lu ga sekolah? cowo lu juga ga sekolah" tanya Souta khawatir "gua gapapa, besok gua ceritain ya di sekolah" ucap Harris "iya, iya... ya udah, gua mau bolos dulu ya, bye bye Ris..." ucap Souta mematikan telefonnya.
"nelfon siapa?" tanya Arion "Souta" ucap Harris singkat "kok singkat banget balasannya?" tanya Arion "kamu marah sama aku?" tanya Arion lagi "enggak" ucap Harris singkat "tuh, singkat lagi, kenapa? aku ada salah? kasih tau aku coba, kenapa?" tanya Arion "enggak, aku capek, mau istirahat" ucap Harris melentangkan tangannya meminta di gendong, Arion yang paham langsung menggendong Harris dan membawanya ke kamar.
"sshh... sakit banget..." ringis Harris "maaf sayang..." Arion lalu menidurkan Harris di kasur lalu ia memeluknya "capek banget ya? maaf ya sayang..." ucap Arion mengelus rambut Harris "jangan gitu lagi, sakit..." ucap Harris memeluk Arion lalu menenggelamkan wajahnya di dada Arion "iya, sayang... maaf ya..." ucap Arion lalu kini ia ikut memejamkan matanya.
**✿❀ ❀✿**
dahh gk penasaran lagi kan 'dia' itu siapa, sungguh tidak plottwist karna saya tidak bisa membuat cerita yang plottwist ygy, jadi maklumi saja, karna saya bisanya membuat cerita🔞 hehe 👁👄👁, kalo konfilk mungkin aku bikinnya gak sekarang yaa, karna masih mau fokus ke acara pernikahan jakikro, aku di undang awokawok, sama fokus buat bikin ewek² nya jakikro wkwk follow ig aing dong, linknya di komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan vs Good Boy || Arion x Harris
Fanficcerita full imajinasi dari author bxb area! dilarang copy cerita ini homophobic silahkan skip typo bertebaran "k-kau.. R-rion?... benarkah?" tanya nya kaget. penasaran? skuy baca~