12

19 3 1
                                    

The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place

Suara flash kamera dan bisik-bisik kagum terdengar saat Alphard hitam milik Abimana berhenti didepan pintu lobby hotel.

Semua mata terfokus pada mobil tersebut, sampai pemiliknya keluar.

Abimana keluar dahulu dari mobil, lalu berhenti didepan mobil dengan senyum khasnya. Disusul Vallery, cucu perempuan tersayangnya. Mereka berdua berjalan masuk terlebih dahulu ke dalam hotel.

Tidak seperti Samuel dan Jean yang sudah terbiasa dengan kamera, Vallery sangat gugup sekarang. Kakek Abimana seperti mengerti kegugupan cucunya, dia lalu menggandeng tangan Vallery.

"Jangan gugup, Val. Ada Kakek." Ucap Kakek Abimana dengan senyumannya, membuat Vallery tenang.

Dibelakang mereka, ada Mommy Daddy Jevan, Elizabeth dan James. Disusul Ibu Ayah Jean, Veronica dan Kelvin. Lalu Mama Papa si Kembar Vallery dan Samuel, Vannesa dan Hendrian. Dan terakhir Bunda Ayah Juan, Daesy dan Damian.

Para tamu undangan yang sudah tiba lebih dulu di Ballroom hotel memandang segan ke Kakek Abimana dan keempat anak serta menantunya.

Mobil Van putih berhenti didepan pintu lobby hotel. Pintu mobil terbuka, dan keluar satu persatu cucu Abimana yang lain.

Samuel dan Jean keluar lebih dahulu. Mereka menyapa beberapa wartawan yang sedang memotret dan melambaikan tangan seperti mereka sedang melakukan modelling. Lalu keduanya tertawa bersama dan menimbulkan pekikan suara dari wartawan serta para tamu.

Lalu Jevan dan Juan keluar dari Van tersebut. Mereka berdua lebih pendiam dan tidak banyak tingkah seperti Samuel dan Jean. Terlebih Juan, meski ini bukan pertama kalinya dia dipotret dengan brutal saat ulang tahun perusahaan Kakek Abimana, tetap saja dia merasa gugup jika harus diperhatikan oleh banyak orang. Jevan sendiri cuek, dia hanya berjalan lurus kedepan tanpa memperhatikan banyak mata yang melihatnya.

Dan terakhir, juga merupakan kejutan bagi mereka yang sudah memasuki Ballroom hotel.

Mobil Audy keluaran terbaru berhenti didepan lobby hotel, lalu keluarlah Jonathan, Kakak Jean. Bukan hanya wartawan dan para tamu saja yang kaget, semua cucu Abimana juga sama kagetnya.

Pasalnya, 2 hari yang lalu Jonathan memberi kabar jika dirinya menggelar pameran di kampusnya. Dia juga bilang kalau tidak bisa datang, namun bukan Jonathan namanya jika tidak memberi kejutan.

"Keluarga Abimana benar-benar kelewatan visualnya. Aku tidak melihat kekurangan di wajah mereka."

"Kayanya saya mau menjodohkan anak saya dengan Jevan, dia terlihat sangat berwibawa."

"Lihat Samuel dan Jean, mereka sangat tampan bahkan hanya sekedar mengedipkan mata."

"Angin Oxford rupanyan bikin Jonathan makin tampan, ah tidak. Jonathan bahkan sangat tampan meski baru bangun tidur."

"Juan meskipun diam saja, dia sangat tampan."

"Diantara mereka berenam, feeling saya udah pasti Vallery yang bakal jadi penerus Abimana Group."

Dan masih banyak lagi ucapan dari para tamu yang bisa terdengar dengan jelas oleh seluruh anggota keluarga Abimana.

Vallery yang mendengar itu sudah berkeringat dingin, namun lagi-lagi Kakek Abimana memberi senyum hangatnya yang menenangkan Vallery.

Kini semua para tamu dan keluarga Abimana sudah duduk di meja yang sudah dipersiapkan. Giselle selaku MC dari acara ulang tahun perusahaan Abimana, memulai acaranya.

Vallery semeja dengan Kakek dan Mama Papanya. Karena nanti dia akan maju ke panggung untuk memberi sapaan pada para tamu.

"Kepada Bapak Abimana yang terhormat, waktu dan tempat kami persilahkan." Ucap Giselle.

Fate ||heeseung enhypen||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang