19

2 1 1
                                    

Vallery sedang sarapan bersama Mama dan Papa weekend ini, Samuel tidak ikut karena dia masih dalam perjalanan pulang setelah syuting brand bersama Jean.

Weekend ini berbeda dengan biasanya. Vallery akan menghabiskan weekendnya bersama Ethan ke Dufan, yang mana saat Mama tau anak gadisnya akan keluar selain urusan pekerjaan itu, sangat antusias daripada Vallery sendiri.

"Kamu yakin mau pakai dress itu, Sayang? Gamau ganti pakai yang lain aja?" Tanya Mama.

Vallery menghentikan kunyahan pada makanannya, lalu melihat dressnya.

Dress putih gading selutut tanpa lengan, dilengkapi dengan belt hitam kecil. Tak lupa Vallery memakai cardigan berwarna cream sebagai outernya. Dia juga memakai flatshoes putih agar nanti tidak pegal, karena tiap hari dia memakai heels.

"Jelek ya aku pakai dress gini, Ma? Ga cocok?" Tanya Vallery balik. Tiba-tiba dia merasa kurang percaya diri mendengar pertanyaan Mama. Karena memang Vallery hampir tidak pernah memakai pakaian secerah hari ini.

"Mama ada bilang kamu jelek? Ga dong, Sayang. Kamu cantik banget tau pakai dress itu. Maksud Mama kamu nyaman kan pakai dress? Takutnya kamu ga nyaman, kan nanti kamu bakal jalan terus pas di Dufan." Jelas Mama.

Vallery menghembuskan napas lega.

"Papa malah khawatir Ethan ga bisa ngalihin matanya buat ga liat kamu. Secantik ini soalnya anak Papa." Ucap Papa sambil melihat Vallery bangga.

Telinga Vallery panas sekarang, ucapan Papa membuatnya salah tingkah.

"Papa apaan deh."

"Loh bener ini. Coba kamu ngaca, terus nanti liat pas Ethan dateng. Papa jamin dia bakal bengong liat kamu hari ini, karena saking cantiknya."

Saat sedang makan sambil mendengar gurauan Papa, Bibi datang ke meja makan.

"Non, ada Den Ethan didepan. Katanya mau jemput Non Vallery."

Mendengar ucapan Bibi, Mama langsung berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ruang tamu dimana Ethan menunggu. Meninggalkan Vallery dan Papa yang bengong di meja makan.

"Mama kayanya gabisa nahan sedikit antusiasnya. Ayo kita susulin, Val, biar ga kelamaan Ethan nunggunya."

Vallery dan Papa menuju ruang tamu. Saat sudah melihat Ethan yang tengah berbincang dengan Mamanya, Vallery merasakan Papa merangkul dirinya sambil berbisik, "Papa yakin Ethan bakal bengong entar pas liat kamu."

Membuat Vallery mendengus kecil.

"Maaf Ethan, udah lama nunggunya?" Tanya Papa.

Vallery bisa melihat Ethan yang hanya melihat dirinya beberapa detik tanpa menjawab pertanyaan Papanya. Dan hal itu membuktikan ucapan Papanya yang di meja makan barusan benar.

"Ethan?" Tanya Papa.

Ethan terkesiap lalu menggaruk belakang telinganya, tertangkap basah melihat Vallery secara terang-terangan didepan Mama Papanya, membuat dia malu.

"Ah, maaf Om. Engga lama kok." Jawabnya disertai senyum canggung.

"Yaudah, Pa, Ma, Vallery berangkat dulu ya, biar ga terlalu siang." Pamit Vallery lalu mencium pipi Papa dan Mamanya.

Ethan sendiri berpamitan pada Mama dan Papa Vallery, lalu mereka berdua berjalan keluar menuju mobil Ethan.

《《》》

Perjalanan dari rumah Vallery menuju Dufan hanya memerlukan waktu 20 menit. Kini Vallery dan Ethan sudah memasuki area Dufan.

Ethan sudah memesan tiket online 2 hari yang lalu, jadi mereka bisa langsung masuk hanya dengan menunjukkan tiket lewat ponsel Ethan dan tidak perlu mengantri lama.

Fate ||heeseung enhypen||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang