20

2 1 0
                                    

Pukul 2 siang, Vallery keluar dari ruangan meeting bersama Willi. Mereka melewatkan makan siang karena masih harus menyelesaikan meeting barusan.

"Setelah ini masih ada meeting lagi, Will?" Tanya Vallery sambil membuka pintu ruangannya.

"Ga ada, Val. Besok jam 10 ada pertemuan sama direksi perusahaan buat bahas saham yang kemarin sama proyek di perumahan tempat kamu itu." Jelas Willi.

"Oke kalo gitu, Will. Setelah makan siang, aku mau langsung balik. Kamu juga bisa pulang sekalian."

"Kok tumben banget? Ada apa?"

"Aku mau jengukin Kak Ethan, dia sakit."

"Loh, katanya kemarin habis main sama kamu?"

"Iya, pulang main dia sakitnya. Ini makanya aku mau jengukin dia. Mau ikut ngga?" Tawar Vallery.

Willi menggeleng. "Engga ah, takut ganggu yang lagi pdkt."

Vallery mengernyit.

"Bisa aja kamu, Will."

《《》》

Vallery berdiri didepan pintu Apartemen Ethan dengan membawa parsel buah dan nasi bento, salah satu makanan kesukaan Ethan.

Bagaimana Vallery bisa tahu? Dia sudah bertanya pada Samuel, dan merelakan dirinya menjadi bahan ledekan tadi saat menanyakannya.

Tak lama kemudian, pintu didepannya terbuka. Muncul Ethan dengan piama tidurnya dan wajah masih mengantuk, lalu menyuruh Vallery masuk.

"Kok udah pulang, Val? Masih jam setengah 3 sore ini."

"Iya, Kak. Aku sengaja pulang cepet biar bisa mampir ke Kak Ethan dulu. Kak Ethan sekarang gimana? Masih mual perutnya? Pusing ngga kepalanya?" Tanya Vallery.

Vallery berjalan mendekat ke Ethan, lalu menempelkan punggung tangannya di dahi lelaki didepannya. Membuat Ethan refleks menahan napas, kaget.

"Udah ngga panas. Kemarin Kak Ethan sempet demam. Takut banget aku."

Ethan tersenyum. Lalu tangannya membawa tangan Vallery untuk dia genggam.

"Aku udah mendingan kok, Val. Udah ga mual juga. Cuman pagi tadi masih pusing dikit, udah aku kasih obat juga. Kayanya efek obat aja ini aku jadi tidur seharian."

Vallery menghembuskan napas lega. "Syukurlah kalo udah mendingan."

Ethan hanya tersenyum melihat Vallery.

"Oiya, Kak. Ini aku bawa nasi bento kesukaan Kak Ethan, dimakan dulu ya. Aku tungguin."

Lalu Ethan mengangguk dan membawa Vallery untuk duduk di sofa sambil tetap menggenggam tangan Vallery.

Vallery sangat telaten saat menyiapkan nasi bento milik Ethan, membuat Ethan lagi-lagi tersenyum sambil melihat Vallery.

"Kak, aku mau pinjam pisau buat ngupas ini ya."

"Iya. Bentar aku ambilin dulu."

Ethan berdiri namun dicegah oleh Vallery.

"Biar aku aja. Kak Ethan makan dulu disini."

Lalu Ethan membiarkan Vallery berjalan menuju dapurnya.

Fate ||heeseung enhypen||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang