Catatan!
Jika ada kesamaan baik nama, latar, alur, atau mungkin jalannya cerita, itu hanya kebetulan semataHargai sebagai sesama penulis maupun pembaca, dilarang plagiat, no copy paste
Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
Jangan lupa vote komennya, bikin author seneng gak susah kok
_____________________________|
|
|
|
|
|
|
|
|
****
Setelah seminggu lamanya, kondisi Rui mulai membaik. Ia bahkan sudah bisa kembali bergerak leluasa dan juga perban di tangan serta kakinya sudah di lepas.
Meski begitu ia masih dalam pengawasan dokter, karena mengikut hasil pemeriksaan pertama nya Dokter menduga akan adanya luka dalam pada tubuh Rui.
Hanya saja, kadang Dokter itu sendiri kesulitan membujuk Rui untuk melakukan Rontgen.
"Phete, bagaimana keadaan perusahaan selama aku di sini?"
"Keadaan perusahaan aman terkendali Tuan, hanya saja beberapa kali sempat menerima kiriman surat kerja sama dengan perusahaan lain"
Phete menatap seorang maid yang sedang bersih-bersih di dekatnya. Dengan menggerakkan mulutnya layaknya berbicara tanpa suara maid tersebut mengangguk paham dan beranjak pergi.
"Bagus lah"
"Maaf Tuan Muda, mungkin sebaiknya Anda kembali ke dalam kamar Anda. Ini sudah mulai larut malam"
Rui menghela nafas sebelum akhirnya menoleh dan kembali terdiam.
Malam ini ia ingin menyegarkan pikiran nya dengan bersantai di balkon apartemen nya. Dan kebetulan Phete di perintahkan Ken untuk terus bersama Rui. Mengingat karena Phete kemarin membuat beberapa orang asing memasuki kediaman Tuan Muda nya tentu membuat Ken kesal. Dan ia mengatakan itu sebagai bentuk hukuman untuknya.
Sehingga kemana pun Rui pergi pasti ada Phete yang berjaga.
"Aku... Butuh waktu sendiri"
Phete yang menyadari Tuan Muda nya sedang dalam mood buruk pun mengambil tindakan. Yang bersamaan dengan maid yang ia panggil tadi kembali ke sana dengan membawa sebuah jaket tebal.
"Kalau begitu, saya akan berjaga dari jauh. Dan setidaknya tolong Tuan Muda memakai jaket, malam ini seperti nya akan sangat dingin" Ujar Phete seraya memberikan jaket tersebut pada Rui.
Rui hanya mengambil nya, dan meletakkan nya di bahunya tidak sepenuh nya memakainya.
Di rasa selesai, Phete dan maid tadi pun beranjak pergi.
"Sistem : Ruby"
"Saya di sini Tuan Rumah"
ᕕ( ՞ ᗜ ՞ )ᕗRui menatap datar hologram Ruby yang muncul tepat di sebelah kanan kepalanya. Ia sedikit tidak terbiasa dengan tingkahnya yang kadang terlihat menyebalkan baginya.
"Apa tugas lain yang akan ku kerjakan?" Rui mendudukkan dirinya bersandar tepat pada kursi yang memang di sediakan untuknya dan menatap Ruby yang terlihat mengepakkan dua telinga hologram bulat lucunya itu.
"Akan ada beberapa misi yang berdatangan mulai besok Tuan Rumah, karena belakangan ini kondisi Tuan Rumah juga sedang sakit sehingga semua misi yang harusnya di tugaskan dari jauh-jauh hari tertunda" Sahut Ruby menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] "Who Am I?"
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Leo X Rui. Deandra Leonardo Lelaki dingin yang tak tersentuh, acuh pada sekeliling, bahkan tak jauh dari kata kejam ber transmigrasi ke tubuh remaja SMA yang sedang koma karena adanya tragedi di sekolahnya (Pembullyan...