Bab 1

1.5K 127 14
                                    

"Panglima Gito!!"Panggil seseorang dari arah belakang Gito yang kini sedang berbicara dengan salah satu prajuritnya.

Mendengar namanya di panggil dengan segera Gito menoleh kearah sumber suara itu,dan betapa kagetnya dia melihat orang itu,sedangkan pelaku hanya melempar senyum kearahnya.

"Baik sudah paham kan seperti apa strateginya?"tanya Gito dengan mengalihkan  pandangannya sebentar ke arah prajurit itu.

"Paham panglima!"lantangnya.

"Baik kalau begitu kamu boleh pergi"ucap Gito dan tak lama itu prajurit itu pun membungkuk pada Gito dan pergi dari sana.

Setelah kepergian prajurit itu,Gito pun beralih melihat seseorang yang tadi memanggil nya berjalan mendekat padanya.

"Panglima Daniel,ada apa datang kesini"tanya Gito pada seseorang itu yang tak lain adalah panglima Daniel dari kerajaan Baturunagara.

"Saya hanya datang untuk berkunjung panglima,kebetulan tuan putri Christy ingin bermain ke sini dan raja menyuruh saya untuk menemaninya"ucap Daniel sambil mengulurkan tangannya ingin berjabat dengan Gito.

Gito yang mendengar itu hanya merespon dengan kata'oh'tapi tak lama ia pun kembali berbicara.

"Bagaimana kabar anda panglima Daniel?"tanya Gito yang juga membalas jabatan tangan Daniel.

"Saya baik Panglima Gito,bagaimana dengan anda?"tanya Daniel sembari melepas jabatan tangan itu.

"Saya juga baik,mari kita masuk dan berbicara di dalam"ajak Gito sambil menggerakkan tangannya kearah pintu masuk dan tangan satunya lagi berada di belakang punggungnya.

"Selamat datang panglima Daniel"ucap raja Adiwilaga saat Gito membawa Daniel masuk ke aula kebesaran sang raja.

Adiwilaga kini tengah duduk di kursi singgasananya,dan tak lupa juga Veranda yang berada di sampingnya.

Daniel sedikit tersenyum mendengar ucapan dari Adiwilaga,benar benar pemimpin yang berkharisma pikirnya.

"Jadi Apa yang membuat anda datang kesini panglima"tanya Adiwilaga menatap Daniel.

"Saya hanya mengantarkan,putri Christy yamulya"ucap Daniel sedikit memberi hormat pada Adiwilaga.

Dan Adiwilaga menanggapi itu dengan anggukannya lalu setelah itu pandangannya beralih pada Gito yang berdiri di samping Daniel.

Tanpa banyak basa-basi Adiwilaga pun memanggil Gito.

"Panglima Randa"panggil Adiwilaga dan Gito yang mendengar itupun mengalihkan pandangannya kepada sang raja.

"Iya yamulya"ucap Gito yang juga memberi hormat pada sang raja.

"Putri saya akan kembali kesini siang nanti,jadi saya ingin meminta tolong apakah kamu bisa menjemput dan mengawal putri saya nanti?"tanya Adiwilaga menatap Gito.

"Saya bisa yamulya"ucap Gito cepat dan tanpa berfikir dua kali.

Hal itu berhasil membuat Adiwilaga tersenyum"kau memang tak pernah mengecewakan ku panglima "ucap Adiwilaga dan begitu juga Veranda yang tersenyum menatapnya.

"Terimakasih Randa,kami beruntung mempunyai panglima yang bertanggung jawab seperti mu"ucap Veranda dengan senyumnya dan hal itu pun di balas senyuman oleh Gito.

"Sudah menjadi tugas saya ratu"ucap Gito lagi dan orang orang di sana benar benar di buat kagum dengan sosok Gito apalagi Daniel yang sedari tadi tak henti hentinya memuji Gito dalam hatinya.

___

Sebelum siang tiba Gito sudah lebih dulu pergi ke kerajaan Prawiranegara menunggangi kudanya.

Gito memang termasuk salah satu pengawal yang paling disiplin di kerajaan Adiwilaga,dan karena itulah ia di angkat menjadi panglima.

Panglima AdiwilagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang