"Jadi saya mohon tolong jaga putri saya,hanya kamu yang saya percaya"ucap Adiwilaga lalu ia menepuk pelan bahu Gito dan tersenyum.
"Tapi Yamulya-"
"Saya mohon Panglima"ucap Adiwilaga,dapat dilihat dari sorot matanya yang memang membutuhkan pertolongan.
Gito menarik nafasnya halus"Baik Yamulya akan saya usahakan"ucap Gito.
Adiwilaga pun tersenyum mendengar keputusan Gito"Terimakasih panglima,kalau begitu mari kita kembali,kamu harus mempersiapkan peperangan untuk besok"ucapnya.
"Baik kalau begitu saya izin pamit dulu yamulya"ucap Gito lalu membungkuk dan pergi dari sana.
_____
Di kamar milik Shani,kini ia tengah berada di balkon kamarnya menatap para prajurit yang sedang latihan untuk peperangan besok di halaman kerajaan.
Pantas ayahandanya menitipkannya di kerajaan kakak sepupunya,karena peperangan ini.
Saat sedang asyik melihat para prajurit itu latihan,matanya secara tak sengaja menangkap sosok pemuda yang baru saja sampai disana.
Prajurit yang tadinya berlatih pun langsung menghentikan aktivitas mereka dan memberi hormat kepada pemuda itu.
Shani semakin memicingkan matanya agar dapat melihat jelas siapa pemuda itu,dan tepat saat sang pemuda berbalik ia dapat melihat wajah sang pemuda.
"Dia"batinnya sambil menatap lekat pemuda itu.
**
Sedangkan di bawah, tepatnya halaman kerajaan,Gito baru saja tiba di sana dengan memakai seragam perangnya.
Semua prajurit yang tadinya sibuk berlatih kini berhenti lalu memberi hormat padanya,sedangkan Gito hanya mengangguk saja.
"Baik perhatian semuanya!!,ada yang mau saya sampaikan!,besok Adipati Kenan akan ikut bertempur dengan kita!!, pastikan kita tidak boleh membuat kesalahan sedikitpun!!,jangan sampai kita mengecewakan mereka yang sudah bersedia membantu kita,paham!!"Ucap Gito dengan nada tegasnya.
"Paham!!"ucap mereka semua serempak.
"Baik,kalau begitu mari kita pergi ke tempat latihan!!"Ucap Gito lalu ia pergi dari sana di ikuti para prajurit lainnya.
*
Kembali lagi,Shani yang melihat itu dari atas balkon kamarnya pun tanpa sadar mengembangkan senyumnya sedikit.
Entah kenapa,jika ia melihat wajah Gito jantungnya selalu berdegup kencang.Bisa di bilang ia kagum dengan panglima itu.
Cuman kalau suka atau cinta Shani masih belum menyadarinya,karena ia pikir mustahil kan ia suka pada orang yang baru dikenalnya.
"Kenapa saat aku melihat wajahmu jantungku selalu berdegup kencang"batinnya lalu tersenyum tipis.
Sangking asyiknya ia melihat interaksi Gito,sampai tak sadar jika ada seseorang kini di sampingnya.
"Tuan putri sedang melihat siapa?"tanya wanita yang kini berada di kamar Shani tepat di telinganya dengan senyum menggoda dan alis yang di naik turunkan.
Shani yang kaget langsung mengusap dadanya,refleks ia langsung menepuk pundak wanita yang mengagetkannya tadi.
"Kamu buat saya kaget"ucap Shani sambil mengusap usap dadanya.
"Ya maaf tuan putri,soalnya saya liat tuan putri keasyikan liatin panglima Randa"Ucapnya lalu tersenyum canggung.
"Namanya Randa??"tanya Shani.

KAMU SEDANG MEMBACA
Panglima Adiwilaga
Historical FictionKarangan Dan Imajinasi Author Semata. "Jika memang tuan putri mencintai saya, lebih baik jauhi saya demi kebaikan bersama" "Tapi saya sungguh sungguh dengan kata kata saya" ____ "Saya sudah pernah bilang kita tidak akan bisa bersama,anda dan saya ja...