*.✧ naik kapal *.✧

15 5 0
                                    

Pukul 13.20

Semuanya sudah naik ke atas kapal, beberapa chef dan pelayan kapal ikut serta untuk melayani mereka.

Mereka merasa senang dengan liburan ini, dan ini juga merupakan liburan pertama mereka full bersebelas setelah berteman selama ini, padahal tidak begitu sibuk juga tapi ada saja yang menjadi penghalang mereka untuk berkumpul bersama.

Pertemanan ini awalnya hanya antara Haechan, Renjun, dan Giselle. Haechan yang memiliki sifat jahil seringkali mendapat tatapan sinis dari kedua temannya yang merasa jengkel dengan tingkahnya itu.

Sedangkan Renjun meskipun wajahnya terlihat jutek dan selalu terlihat marah namun ia sangatlah baik terhadap orang lain. Karena itulah membuat ia bisa berteman dengan Jaemin yang merupakan sahabat Jeno membuatnya juga ikut masuk ke dalam lingkaran persahabatan yang tidak terduga ini.

Ning Ning yang merupakan sepupu Renjun juga terlibat dalam lingkaran persahabatan ini karena ia cukup dekat dengan Giselle yang menjadi temannya selama SMA hingga kuliah sampai akhirnya bertemu dengan Karina dan Winter lalu mengajak keduanya bergabung.

Haechan awalnya mengajak Chenle dan Jisung berteman karena menganggap keduanya unik. Chenle yang terlalu kaya dan Jisung yang bisa dibilang aneh? Pasalnya ia selalu berbicara dengan benda-benda yang tidak hidup, setiap Haechan bertanya Jisung hanya menjawab bahwa ia merasa bahwa mereka juga berbicara dengannya.

Entahlah, bagaimana ini semua bisa terhubung.

Mark? Awalanya ia hanya menjadi guru les bahasa Inggris dadakan untuk Haechan. Alih-alih belajar, Haechan malah mengajak Mark ke warnet tiap kali jadwalnya untuk les bahas Inggris dan bermain game di sana. Sampai saat ini, anak itu belum juga meningkatkan kemampuan bahasa asingnya itu.

"Hyung, kalau kapal ini tenggelam, kita bakal mati ga, ya?" tanya Jisung menatap gelombang ombak yang datang dan awan yang mulai menutupi langit biru.

"Ga, kalau lo penyelam profesional, sembarangan aja pikirannya," omel Jaemin.

Ya, pikirannya memang sangat tidak baik. Namun Jisung hanya bisa memikirkan hal itu saat ini, bagaimana jika hal itu benar-benar terjadi? Apa mereka akan mati? Apa sekarang mereka berada di tengah lautan? Apa di bawah sana ada hewan laut yang siap menyantap mereka? Semua kemungkinannya terburuk terlintas di dalam pikirannya.

"Jisung, ayo makan," ajak Ning Ning.

Meja makan terisi penuh dengan hidangan laut, mereka dengan lahap menikmati setiap gigitan makanan tersebut. Sesekali Haechan dan Chenle mengusili para perempuan itu ketika mereka hendak mengambil foto makanan mereka, padahal tinggal makan saja kenapa harus difoto-foto lagi?

Di sela gelak tawa mereka sesekali terdengar gemuruh guntur di atas sana, setelah Jaemin mengecek ke keluar ternyata langit sudah berubah warna menjadi abu-abu, tertutupi oleh awan yang sebentar lagi akan menurunkan hujan.

Ombak yang datang juga cukup tinggi membuat kapal terombang ambing membuat mereka harus berpegangan agar tidak jatuh.

Tiba-tiba kapal seperti terkena sesuatu yang membuatnya terlalu terguncang membuat beberapa dari mereka terjatuh, sembari membantu teman-temannya, yang lain juga tetap berpegangan agar tidak jatuh.

"Ini aman, kan?" tanya Karina saat kapal guncangan semakin kencang.

Suara Guntur bersahutan dengan petir di atas sana semakin memperburuk keadaan, gelombang ombak yang besar datang menghampiri kapal yang para remaja itu tumpangi.

Byurrr

Air seolah menampar kapal tersebut membuatnya semakin terguncang, orang-orang yang berada di dalamnya semakin panik saat air mulai masuk ke dalam kapal. Para gadis berteriak panik membuat suasana semakin kacau, mereka membuat yang lainnya ikut bertambah panik dan khawatir.

"Kok, airnya bisa masuk, sih? Ini kita ga akan tenggelam, kan?" tanya Winter diiringi tangisnya.

"Udah, lo jangan nangis. Kita juga takut," ucap Renjun berusaha menenangkan.

Kapal semakin terombang ambing di lautan, prediksi cuaca yang tidak benar membuat mereka harus menghadapi hal ini.

"Pokoknya kalian pegangan yang kuat, jangan sampai lepas. Kayaknya ini cuma sebentar," teriak Mark memberi nasihat sekaligus menenangkan teman-temannya walaupun ia sendiri ketakutan setengah mati, ia tidak ingin mati muda di tengah lautan ini dengan tenggelam.

BYUURRR

"HYUNGGG!!!"

"EONNII!!"

IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang