Sore semuanya!!!!
Kalian apa kabar?
Gimana hari ini, cape ga?
Semangat buat kegiatannya ya, yang sekolah semangat belajarnya, yang kuliah semangat juga dan yang kerja juga semangat cari duitnya hahahaha
Happy reading
*********
Pernikahan adalah hari dimana sepasang kekasih menantikan hari itu, hari dimana hubungan mereka akhirnya menempuh perjalanan yang lebih serius lagi.
Jika biasanya pernikahan di dasari rasa cinta dari kedua belah pihak, maka pernikahan Chika dan Zee adalah pernikahan yang hanya di dasari oleh cinta dari Chika, sedangkan Zee? Lelaki itu masih sibuk dengan masalalunya yang telah usai namun kenangannya masih membekas.
Rumah dengan nuansa abu abu dan putih itu akhirnya menjadi saksi bisu pernikahan Chika dan Zee
"Kamu mau kemana?" Tanya Chika menahan pergelangan tangan Zee saat melihat Zee dengan raut wajah yang panik
"Gue harus pergi" ucap Zee menepis kasar tangan Chika
"Kita masih acara resepsi loh Zee, kamu mau kemana?" Ucap Chika
"Marsha masuk rumah sakit" ucap Zee datar
"Marsha lagi? Zee kamu sadar ga si, kamu sama dia itu udah selesai tolong fokus sama pernikahan kita" ucap Chika
"Pernikahan kita Lo bilang? Lo denger ya dari awal yang mau pernikahan ini terjadi itu cuma Lo, gue ga Sudi nikah sama Lo, satu lagi cinta gue cuma buat Marsha" tegasnya
"Fine, kamu boleh pergi tapi tolong setidaknya tunggu acara resepsi pernikahan kita selesai Zee" ucap Chika
"Lo pikir Lo siapa berkah nyuruh gue?!" Marah zee
"Aku ga nyuruh kamu Zee, tapi ini permohonan" ucap Chika menggenggam tangan Zee
Zee menepis kasar tangan Chika menatap perempuan itu tajam
"Lo selesain pernikahan ini sendiri, ini kan yang Lo mau?" Ucap Zee langsung pergi meninggalkan Chika seorang diri
Chika menatap kepergian Zee dengan mata yang sudah berkaca-kaca, dadanya terasa sesak saat di luar sana banyak yang menginginkan menikah dengannya Zee justru sangat membencinya.
"Lo Chika ko lama banget si ganti bajunya? Kamu udah di tunggu temen temen kamu loh di luar, masih belum rapih" ucap Aya menatap anaknya yang belum mengganti pakaiannya
Chika menatap Aya dengan mata yang berkaca-kaca, cairan bening yang sedari tadi ia tahan akhirnya tak terbendung lagi, ia langsung menghamburkan pelukannya pada Aya.
"Hey kenapa?" Tanya Aya khawatir sambil mengusap punggung Chika
"Hiks Chika kurang apa mih? Kenapa Chika ga bisa dapetin hati Zee, bahkan untuk dapetin perhatian Zee aja Chika ga bisa hiks, kenapa Zee masih terjebak sama masalalunya, kenapa Zee ga bisa Nerima Chika?" Tangisnya di pelukan Aya
Aya Hanya terdiam ia merasa bersalah karena mendukung keputusan Chika untuk menikah dengan Zee, walaupun awalnya Aya dan Gracia memang berencana menjodohkan mereka namun saat Aya tau Zee masih terjebak pada labirin masalalunya awalnya ia ragu namun Gracia menyakinkan dirinya, Gracia berkata ini hanya soal waktu cepat atau lambat Zee akan mencintai Chika namun belum ada satu hari pernikahan mereka Chika sudah menangis membuat Aya semakin ragu pada pernikahan mereka yang akan berjalan baik baik saja nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Labyrinth Unidirectional Love [END]
Teen FictionWarning! Semua tempat, latar, dan tokoh dalam cerita ini hanya fiksi dan karangan jangan di bawa serius ya, Just entertainment, okay? Update Sabtu and senin Typo tandain plis author ngetiknya ngebut takut keburu ilang otaknya