Jam berapa ini? Kalian masih melek? Hahahaha.
Gimana hari ini reader?
Cape ga?
Jangan lupa istirahat yang cukup ya jaga kesehatan jangan sampe sakit okee!!!Happy reading
••••••••
Zee duduk di sofa ia menunggu Chika yang tak ada dirumah beberapa jam kemudian akhirnya Zee mendengar suara mobil yang memasuki garasi, ia bergegas bangkit dan pergi menuju pintu utama namun baru saja pintu itu di buka sedikit oleh Zee pemandangan yang terasa familiar membuat hatinya bergetar menahan sakit.
Zee mengurungkan niatnya untuk menghampiri Chika ia kembali masuk kedalam dan duduk di sofa sambil menonton tv
"Zee" Chika menghampiri Zee setelah menutup dan mengunci pintu rumah
Zee tak menjawab ia hanya fokus pada tv yang ada di depannya saja
"Tumben udah pulang?" Chika duduk di sebelah Zee saat hendak memeluk Zee, Zee langsung menghindar membuat Chika bingung"Dari mana?" Tanya Zee dingin menatap Chika datar
"Kerumah ashel" ucap Chika
"Ke rumah ashel bareng Aran?"
"Aku jelasin dulu ya?" Ucap Chika
"Baru mau jelasin setelah aku nanya gitu? Kalo aku diem kamu juga ga akan cerita kan?" Ucap Zee
"Aku suami kamu Chik aku ga suka liat kamu pergi sama laki-laki lain sekalipun dia temen baik aku" ucap Zee
"Dengerin aku dulu" ucap Chika
"Pas pulang dari rumah ashel aku ga sengaja ketemu Aran, terus dia ngajak aku makan di restoran dekat sana. Aku ga ngapa-ngapain cuma ngobrol biasa" ucap Chika
Zee tak menjawab ia langsung bangkit namun saat ingin melangkah pergi pergelangan tangannya di tahan oleh Chika.
"Aku minta maaf" ucap Chika
"Tapi kamu berlebihan Zee, aku sama Aran cuma keluar sebentar kita ga ada apa apa juga lagipula dia Abang kamu kan?" Ucap Chika
"Kalo kamu di posisi aku apa kamu bakal tetep mikir kaya gitu?" Ucap Zee menahan amarahnya
"Zee kamu kenapa sih?" Chika ikut bangkit di hadapan Zee kini mereka saling berhadapan
"Dia suka sama kamu Chika, Aran suka sama kamu. Sejak dulu sejak kita masih SMA sejak kamu masih jadi pacar aku dia udah suka sama kamu" ucap Zee meninggikan suaranya
"Dia yang suka aku Zee aku ga ada perasaan apapun ke dia" ucap Chika ikut terbawa emosi
"Bukan ga ada perasaan apapun, tapi belum ada perasaan apapun. Rasa cinta itu berawal dari nyaman kalo kamu lupa dia bisa aja bikin kamu nyaman Chik dan akhirnya kamu akan sama seperti dulu kan? Memilih sama laki laki lain dan mencampakkan aku" ucap Zee
"Gausah bahas masalalu Zee" marah Chika
"Aku bahas karena kamu ngulangin lagi" ucap Zee
"Aku cuma ketemu bentar sama dia, kamu kenapa si negatif terus pikiran nya kalo tentang aku" ucap Chika
"Kamu yang bikin aku mikir kaya gini Chika kamu, kalo dulu kamu ga selingkuh aku ga akan mikir kaya gini, kalo dulu kamu setia aku ga akan setakut ini kehilangan kamu lagi" ucap Zee dengan emosi yang meluap namun matanya mulai berkaca-kaca
"Kamu ga tau sehancur apa aku tanpa kamu Chik, kamu ga ngerti secinta apa aku sama kamu" ucap Zee mulai meneteskan air matanya
"Aku ga akan kaya gini kalo aku ga tau dia suka sama kamu, dia suka sama kamu Chik kamu masih ga ngerti?" Ucap Zee lemah
KAMU SEDANG MEMBACA
Labyrinth Unidirectional Love [END]
Teen FictionWarning! Semua tempat, latar, dan tokoh dalam cerita ini hanya fiksi dan karangan jangan di bawa serius ya, Just entertainment, okay? Update Sabtu and senin Typo tandain plis author ngetiknya ngebut takut keburu ilang otaknya