SATU

531 123 19
                                    

Welcome back Anindya [Perantara Hijrah] ver Baru.
Akan banyak kejadian berubah dari sebelumnya, konflik lebih ringan.

Semoga suka..

Jangan lupa vote & komen

Jangan lupa vote & komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🕊

Seorang perempuan kini masih menggulung tubuhnya di atas kasur, apalagi ini adalah Weekend, hari yang Anin tunggu-tunggu. Hari dimana ia akan bermalas-malasan karena libur kuliah

Kkkkkkringgg!!

Aku mengerjapkan mataku pelan, mancari cari sebuah alarm yang entah kenapa sulit ia temukan dengan keadaan mata masih tertutup, setelah Mendapatkannya ia langsung mematikan nya. Aku mendudukan tubuh ku dengan menyender pada kepala ranjang

Karena tidak ingin mendengar omelan Umma nya yang sudah pasti akan menceramahi nya karena telat bangun, ia mengambil handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi

Setelah selesai mandi, Anin langsung turun ke bawah, sudah ada Abah, Umma dan Adena yang entah kenapa setiap kali ia baru turun ke bawah anak itu sudah di sibukkan dengan Buku gambarnya yang besar. Rajin? Ia rasa tidak, mungkin hanya ingin mendapat pujian dari Umma Aisyah

"Teh, lihat deh.. Ade bikin kaligrafi nya udah rapih" gadis kecil itu memperlihatkan hasil tangannya pada Anin, Anin hanya tersenyum kemudian mengangguk pelan

"Alhamdulillah, berarti Ade sudah pintar" ucap Anin sembari mengusap pucuk kepala Adena

Anin alihkan pandangannya ke arah Umma Aisyah dan Abah Adam yang tengah menatapnya, melihat itu Anin menaikkan alisnya sebelah "Ada apa?"

"Setelah makan nanti, temui Abah di ruang tamu ya"

Tolong jangan lagi. Pikirku sendiri

Masih dengan penuh ke khawatirin, Pasalnya sudah seminggu ini kedua orang tuanya itu memaksa Anin untuk berkenalan dengan Anak dari Sahabatnya, tentu saja aku menolak. Aku sudah di pusingkan dengan urusan skripsi dan ini.. Tiba-tiba sekali orang tuaku ingin menjodohkan ku? Dengan orang yang sama sekali tidak aku kenal. Big No.

Aku khawatir, mereka akan nekat seperti di film film. Kalau laki-laki itu ternyata menyakitiku gimana? Kalau nanti dia menyelingkuhi ku gimana? Aku pernah Trauma dengan semua itu

Sudah bisa ku tebak, pasti membicarakan hal itu lagi. Dan untuk kesekian kalinya aku selalu membantah dengan berbagai alasan tak masuk akal ku. Tentu saja Abah dan Umma juga tak kehabisan akal untuk membujukku

ANINDYA [Perantara Hijrah]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang