"Semua hari sabtu - minggu ada camping di sekolah Cakra buana 170" ujar Alden dalam mikrofon.
"Hahhh anjirr camping? gua bawa apa besok? please gua ga mungkin bawa koper 2 ?"
"Elu norak banget si?"
"Apasiiii serah gua, ini juga yang mau bawakk gua. bukan eluhhh!!"
"Sudah sudah jangan bertengkar!!"
"Ayo bubar, bubarr semuanya." ujar Alden.Sekolah Cakra buana 170, adalah sekolah megah ke dua di kota bandung. Siswa nya setiap tahun menerima 50 siswa perkelas. Sekolahnya hanya berjarak 10 kilo meter per-jam, dari sekolah Cempaka putih.
"Woiiii anak anak Cempaka putih bakalan camping diwilayah kita? gimana kalo kita kerjain mereka?" ujar seseorang dari sebuah telepon.
"Bro gua salut sama lu, Thanks for information" ujar Gio.
𝗧𝗶𝗯𝗮 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝗰𝗮𝗺𝗽𝗶𝗻𝗴, 𝘆𝗮 𝗶𝘁𝘂 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝘀𝗮𝗯𝘁𝘂 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝗮𝗻𝗮𝗸 𝗰𝗲𝗺𝗽𝗮𝗸𝗮 𝗽𝘂𝘁𝗶𝗵 𝗯𝗲𝗿𝗸𝘂𝗺𝗽𝘂𝗹 𝗱𝗶𝗹𝗮𝗽𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻. 𝗕𝗲𝗯𝗲𝗿𝗮𝗽𝗮 𝗮𝗻𝗮𝗸 𝗯𝗲𝗿𝗹𝗮𝗿𝗶𝗮𝗻 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗯𝗲𝗿𝗸𝘂𝗺𝗽𝘂𝗹 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗺𝗽𝗶𝗻 𝗯𝗮𝗿𝗶𝘀𝗮𝗻 𝘀𝗲𝘀𝘂𝗮𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗿𝗶𝘀𝗮𝗻 𝗯𝘂𝘀 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗻𝗴-𝗺𝗮𝘀𝗶𝗻𝗴, 𝗰𝘂𝗮𝗰𝗮 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝗶𝗻𝗶 𝘀𝗲𝗱𝗶𝗸𝗶𝘁 𝗺𝗲𝗻𝗱𝘂𝗻𝗴.
"Ko make mau hujan segala?" ujar Lora.
"Hadehh ribet lu, hujan ya hujan. Ngapain lu betingkah??" sarkah Ana.
"Naaaa, stop gangguin cewe gua." ujar Alden.
"Apasi Alden, kek orang gila gini ditaksir. Mendingan gua!!" seru monolog Ana.
"Ayo semua anak-anak kumpul ya, pimpinan barisan yang rapi. Kita akan segera berangkat, jangan lupa di bus buat yel-yel yang bagus, ayo semua masuk bussss!!" seru Ms Desi.
"Iyaa miss" seru semua anak per pleton.
"𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝗵𝘂𝗷𝗮𝗻 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗱𝗶𝗷𝗮𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗹𝗮𝘀𝗮𝗻 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝘁𝗲𝗿𝘀𝗲𝗻𝘆𝘂𝗺, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗱𝗶𝗿𝗶𝗻𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗵𝘂𝗷𝗮𝗻 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴𝗶𝘀, 𝘁𝗲𝗿𝘀𝗲𝗻𝘆𝘂𝗺, 𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝘁𝗮𝘄𝗮 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗯𝗮𝘀 𝗸𝗶𝘁𝗮."
- 𝗔𝗟𝗗𝗘𝗡 𝗔𝗟𝗗𝗘𝗕𝗔𝗥𝗔𝗡
"Ihhh ko berhenti si bus nya??"
"Mana hujan deres banget, gua takut plsss" Ucap Ana yang menempel-nemel pada Alden.
"Ana elu bisa duduk ga? Misel kamu gapapa kan??" tanya Alden pada Misel.
"Gapapa!" jawab Misel.
"Eh anjingg si lonte ikut ke bus juga bangsat, udah ditolak masi ngeyel. Dasar binal memang begitu!!" seru amoura.
"Moura Geantara, bisa diem!?" seru Alden.
"Lagian elu kenapa si peduli sama Misel? bukannya udah elu tolak? Lu begitu seolah-olah ngasih harapan ke Misel!!" ucap Lora.
"Pacarin aja Misel!!" teriak Lora.
"Raa gua sayangnya sama eluuu" ucap monolog Alden.
"Udah ga usah bacot ini mau diganti ban nya bocor!!" sarkah Hanzo.
"Hadehhh, sini aja biar gua."
Gila si Alden bukan hanya cekatan soal sikap, tapi dia juga cekatan banget dalam mengotak-ngatik mesin serta dengan mengganti ban bus adalah hal kecil, author said.
"Tapi lu kan tunangan Alden? pas dikantin!! lo bilang ke seluruh siswa dikanyin!!"
"Jadi selama ini boongan??" Tanya Ana."Tunangan?" Tanya Misel.
"Iya tunangannya Alden itu Ellora." jawab Ana.
"Makanya elu dibully sama satu sekolah, karena elu berani nembak tunangan orang!!" sungut mulut manis Moura.
"Gua pikir selama ini, gua pikir!! kak Alden ke aku??" ucap monolog Misel, sembari meneteskan air mata.
"Sel elu gapapa??" tanya Ana.
"Gapapa" jawab Misel sembari menahan air mata yang mau jatuh, dan kembali duduk di kursi bus tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEN ALDEBARAN
Teen Fiction"Gimana sakit ga?" tanya Alden dengan muka dingin. "Sedikit kak" jawabnya. "Lain kali jangan barcode ya? di jaga tubuhnya. Kamu kan cantik, jadi harus semangat buat hidup." ucap Alden dan langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut. "Eh eh eh, el...