"Ko sepi bang?" tanya Alden.
"Iya baru buka, soalnya sampek malem" jawabnya.
"Mangg Lora pesen bakso beranak 1 ya kalau bisa pedes kuahnya banyakin, kubisnya jangan dikasih ya bang, Lora ga makan. Seblak Rafael satu yang cabe ijo loyangan bang, pengen mam seblak Rafael juga. Minumnya es jeruk aja 1." ujar Lora.
"Abangnya?" tanya penjual bakso.
"Oh aku mie ayam ga pedes mang, minumnya es teh aja." jawab Alden.
"Dihh cowo kaya lo ga doyan pedes?" serngit Lora.
"Wkwk aku takut diare" Alden ngapa blak-blak an bejirrr, padahal disampingnya ada orang makan.
"Hahahaaaa" tawa Lora.
𝗙𝗹𝗮𝘀𝗵𝗯𝗮𝗰𝗸 𝗼𝗳𝗳.
"Kangen banget sama Lora, Lora lagi sekarang? pengen nyamperin tapi malu" gumamnya.
"Apa gua bawain roti bakar strawberry aja ya dia kan suka banget dulu, ga tau sekarang si. tapi itu kata mamanya dia suka roti strawberry bakar." ucap monolog Alden.
𝗠𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝗶𝘁𝘂 𝗟𝗼𝗿𝗮 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻 𝗹𝗮𝘁𝗶𝗵𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻𝗰𝗲, 𝗻𝗮𝗺𝘂𝗻 𝘁𝗶𝗯𝗮 𝘁𝗶𝗯𝗮 𝗽𝗮𝘀 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗹𝗮𝘁𝗶𝗵𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗷𝗮𝗺, 𝗸𝗮𝗸𝗶 𝗱𝗶𝗮 𝘁𝗲𝗿𝗸𝗶𝗹𝗶𝗿 𝗴𝗲𝗴𝗮𝗿𝗮 𝗸𝗮𝗴𝗲𝘁 𝗺𝗲𝗹𝗶𝗵𝗮𝘁 𝗸𝘂𝗰𝗶𝗻𝗴 𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸;
"Ehhh astagaaa" braggg terjatuh ke lantai.
"Astaga kakiku sakit banget, maaa!! mama tolongin Lora, kaki Lora sakit" teriak Lora namun di rumah kosong seperti tidak ada jawaban.
"Mama pergi kemana si" ucap monolog Lora.
"Permisi" suara seseorang dari luar rumahnya.
"Siapa si!!" ucap monolog Lora.
"Ini orangnya ada ga ya? apa gua masuk ke dalam aja" ujar Alden.
"Misiii, ehhh astaga ko pintunya kebuka tapi!!"
"Kaya denger suara cewe nangis, apa jangan-jangan?" Alden langsung mencari sumber suara."Lora kenapa nangis?" tanya Alden sembari membawa bingkisan dari rumahnya.
"Kaki ku terkilir ga bisa berdiri, mama ga ada aku panggil-panggil" ujar Lora, dan Alden langsung menggendong keranjang Lora.
"Makasi, btw kenapa kamu kesini??" tanya Lora.
"Oh kangen kamu, ini makanan buat kamu" jawab Alden sembari memberikan bingkisan makanan tersebut.
"Kok lucu, bentuknya love semua. Kamu ko tau? kalo aku suka makanan ginian, ini itu favorit aku banget. ini kamu beli dimana??" tanya Lora sembari memakan segigit demi segigit.
"Oh ga beli" jawab Alden.
"Dikasih?"
"Enggak itu aku masak sendiri, khusus buat kamu" Jawab Alden.
"Wkwk keren, btw makasih ya roti bakar strawberry-nya" ucap Lora sembari memakan roti tersebut.
"Kak kata mama kita dijodohin dari janin ya?" tanya Lora ke Alden.
"Oh aku tau dari lama si soalnya mamaku sering ceritain kamu, kamu mau nikah sama aku?" tanya Alden.
"Aku masih sekolah kak" jawab Lora.
"Iya maksud aku nanti" ucap Alden.
"Entahlah kak, aku soalnya nurut mama aja" jawaban Lora membuat Alden sedikit senyum, namun tertahan karena jika dia salting di depan orang yang dia suka, dia gengsi.
"Ummm" jawab Alden.
"Udah larut, aku balik dulu ya" ucap Alden.
"Iya kak silahkan, maaf ga bisa nganterin sampai keluar, kaki aku masi sakit" jawab Lora.
"Gapapa sayang" ujar Alden.
"Ihh ko manggil sayang?" tanya Lora.
"Pipimu merah haha" tawa Alden sembari mengusap-usap kepala-nya Lora.
"Apasiii ga yaaa-!!" jawab Lora sembari malu.
"Ya udah aku balik ya, jaga diri baik-baik, I love u my girl" ucap Alden sembari mencium kening Lora.
"Mmm iya kak byee" Jawab Lora menahan salting dan pipinya sangat pinky muda seperti bunga sakura Jepang.
"Ya cantik byee too" ujar Alden dan langsung pergi dari rumah Lora.
"Ahhhhhh kenapa aku dipuk-puk palaku, terus dikiss keningku" ujar Lora karena masih salting.
"Tapi dia kan nyebelin kenapa aku malah gini, apa aku suka kak Alden?" ucap monolog Lora.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEN ALDEBARAN
Fiksi Remaja"Gimana sakit ga?" tanya Alden dengan muka dingin. "Sedikit kak" jawabnya. "Lain kali jangan barcode ya? di jaga tubuhnya. Kamu kan cantik, jadi harus semangat buat hidup." ucap Alden dan langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut. "Eh eh eh, el...