EPISODE 12

112 3 0
                                    

[AUTHOR POV]

"Nih minum dulu biar tenang." Kiki mengulurkan botol air kepada [YN].

"Makasih." Ucapnya menerima botol air minum.

"Kamu butuh saran atau kamu mau aku jadi pendengar aja?" Tanya Kiki kembali duduk cukup jauh di sebelah [YN].

"Eng... Untuk sekarang aku lagi butuh saran..." Jawab [YN] masih menunduk.

"Eumm... Menurutku kalo kamu mendengar kata-kata seperti itu dari orang tua pasti sakit rasanya. Tapi sebagian orang tua melakukannya karena mereka khawatir. Sama seperti ibumu yang khawatir kalo jadi pelukis tidak menjamin sama depan yang baik. Artinya kamu harus mengatasi ke khawatiran ibumu. Buat ibumu percaya bahwa kamu dapat bertahan dengan jalan yang kamu pilih." Nasihat Kiki.

"Tapi... Aku nggak yakin apa aku bisa bertahan atau enggak." Ucap [YN].

"Nah soal itu balik lagi pada dirimu. Masa depan itu emang belum jelas gimana endingnya. Tapi waktu akan membentuknya, apa yang terjadi di masa depan, semuanya bergantung dengan dirimu saat ini. Semangat." Ujar Kiki.

"Mangat." Sahut [YN] masih loyo.

"Untuk selanjutnya, apa yang akan kau lakukan?" [YN] diam mendengar ucapan Kiki.

"Yang akan ku lakukan mmmmmmmmmmmmmmmmm........................." [YN] meletakkan tangannya di dagu berpikir keras.

"Hah andai aku kenal orang yang udah Sepuh dalam hal kayak gini." Gadis itu berdiri dari duduknya dan langsung berlari menuju ruang guru.

GUSRAK!

"Ketemu." [YN] menatap dari luar jendela ruang guru. Di dalam sana terdapat Pak Noame dengan Pak Eko wali kelasnya, tapi dia juga terkejut dengan keberadaan Amu.

"Anu─ maaf pak, saya kurang sopan tadi. Saya kira bapak udah pulang." Ucap [YN].

"Nggak papa [YN], ada perlu apa? Amu juga ada apa?" Tanya Pak Noame.

"A─ itu saya mau konsultasi." Ucap keduanya bersamaan.

"Kenapa nggak sama saya?" Tanya Pak Eko.

"Eh?" Keduanya melirik.

"Emang bapak siapa?" Tanya Amu.

"Iya, saya juga nggak kenal bapak." Ujar [YN].

"Saya wali kelas kalian! Masa lupa!?" Pekik Pak Eko tidak percaya.

"Ehe."

"Sudah-sudah."

"Jangan-jangan kalian juga ngga tau nama saya?" Tanya Pak Eko lagi.

"Pak Bejo, 'kan?" - Amu.

"Pak Joko, 'kan?" - [YN].

"NGAWUR! NAMA SAYA EKO!"

Seketika Pak Eko terdiam. ‘Jangan-jangan anak didik saya yang lain juga ngga tau nama saya?’ Batinnya jadi kepikiran.

WEE!! x Readers √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang