Beberapa hari kemudian
Lisa berjalan gagah menuju camp unitnya hari ini dia bertugas untuk mengajarkan anggota baru dan juga laki laki yang sedang menjalankan wajib militer di unitnya
Dia berjalan menuju lapangan dimana para anggota baru itu sudah berbaris rapih disana, wajah dinginnya menyambut mereka, tidak sedikit yang menelan ludah takut saat melihat wajah tegas lisa
"Selamat pagi semuanya" sapanya lantang
"Pagi!!" Yang dijawab kompak oleh mereka semua
"Ah aku suka semangat kalian" ucapnya sedikit tersenyum tipis "jangan terlalu tegang karena kita akan berlatih senjata, jika kalian salah sedikit saja akan berakibat fatal untuk diri sendiri maupun rekan rekan kalian di sekitar"
"Ne!!"
Lisa melirik rekannya disamping yang akan menemaninya mengajar, mengulurkan tangannya meminta kertas daftar nama nama anggota baru
Rekannya itu membungkuk hormat dan memberikan beberapa kertas ditangannya pada lisa, Lisa melihatnya sebentar lalu kembali menutupnya lagi
"Oke Sebelum aku memulai mari kita berdoa dulu agar selamat dan di jauhkan dari bahaya. Berdoa dimulai"
Semua menunduk berdoa sesuai kepercayaan masing masing walaupun tidak sedikit dari mereka sebenarnya tidak memiliki agama namun mereka tetap menunduk
"Selesai"
Setelah selesai berdoa Lisa pun memulai sesi latihannya di mulai dengan pengenalan senjata yang akan mereka gunakan, lalu langkah langkah untuk membongkar dan memasang senjata, setelahnya menguji coba senjata ditengah lapangan, cukup banyak waktu yang mereka gunakan hanya untuk membongkar dan memasang senjatanya lagi sesuai waktu yang sudah di tentukan di setiap sesi
Tak terasa waktu sudah sore saat mereka hendak melakukan sesi uji tembak di lapangan
"Tetep fokus lihat ke target jangan sampai melenceng dari target" interupsinya tidak pernah berhenti berbicara mengarahkan dengan baik
Para trainee anggota sudah berbaris dan tiarap memegang senjata mereka masing masing, menatap lurus kedepan, menatap target didepan yang berjarak cukup jauh beberapa meter
Dia berjongkok untuk membetulkan salah satu senapan yang di pegang salah satu anggota
"Ya jangan tegang, lemaskan bahumu"
Tepuk lisa pada bahu trainee itu"N-ne" jawab trainee itu sedikit bergetar, mengangguk
"Dimulai dari yang paling kiri satu persatu bergantian, kalian memiliki kesempatan tiga kali dan setiap angka yang kalian peroleh akan kita hitung dan nilai"
"Ne" jawab mereka kompak
Lisa mengangguk lalu berdiri memperhatikan semuanya, setelah melihat yang berbaris sudah siap dia pun memulai sesi tembak
"Oke 3 2 1, mulai!"
Prittt
Dor!!
Dor!!
Suara tembakan mulai terdengar bergantian membuat siapa pun yang mendengar akan merasakan sakit dan mendengung di telinganya namun mereka tidak karna memakai pengaman penutup telinga
Sementara itu disisi lain tidak jauh dari lapangan ternyata Lisa diawasi juga oleh atasan atasannya yang sudah berpangkat tinggi seperti kapten maupun jendral di sisi lapangan
"Aku terkesan dengan perkembangannya yang cepat" puji ji Pyong menatap Lisa sembari tersenyum bangga
Il Hoon yang juga duduk disana menoleh dan mendengus tersenyum remeh
KAMU SEDANG MEMBACA
affair
Randomdisetiap pernikahan pasti ada cobaan begitu juga dengan rumah tangga antara Lisa dan Jennie mereka menikah di usia yang sangat muda karna kesalahan yang mereka lakukan dimasa lalu,namun keduanya tidak menyesalinya karna pernikahan mereka justru memb...