Lalisa terdiam merenung sembari menghisap rokok di tangannya, diam sendiri di belakang gedung yang tampak tidak terurus dengan beberapa barang bekas yang berada disana. duduk di kursi rusak yang masih layak di duduki namun tidak kuat jika di duduki oleh orang yang berbadan berat atau di duduki banyak orang
Penampilannya terlihat tidak rapih seperti biasanya, dia hanya memakai kaos dalam putih di tubuhnya
Seorang laki laki bertubuh besar berkulit tan datang dan menghampirinya yang sedang melamun
"Apa yang sedang kamu lakukan disini?" tanyanya membuat Lisa sedikit tersentak dan menoleh padanya
"Kamu tidak lihat"
Tunjuk lisa mengangkat rokok ditangannyaLaki laki itu pun tertawa menggeleng. Dia ikut mengeluarkan sebungkus rokok dari dalam saku jaketnya, mengambil sebatang rokok dan menyimpannya di ujung bibir, menyalakannya dan mulai menghisapnya
"Berhentilah merokok ganja di hadapanku" tegur Lisa tanpa menoleh
"Wae kamu mau?"
Laki kaki itu pun menoleh sembari mengasongkan bungkus rokok yang masih berada di tangannya tanpa perduli teguran Lisa yang menegurnya dengan wajah datarLisa menggeleng menolak. Bangkit dari duduknya dan meraih kemeja yang berada di sandaran kursi
"Kamu mau kemana?"
"Masuk tentunya, aku tidak mau menghirup asap ganja itu"
"Aigoo Alice Alice betapa munafiknya kamu, kamu lupa kamu bekerja dengan siapa?" ucap laki laki berbadan besar itu mengejek. menghentikan pergerakan lisa
Lisa menoleh menatapnya, dia pun terkekeh
"Dan kamu pun lupa bahwa aku seorang polisi, aku bisa dengan mudah menangkap mu dan menjebloskan mu ke penjara kapanpun aku mau"
"Oho ampun pak polisi"
Memberi hormat, mengejek, laki laki itu pun tertawa setelah melakukannyaLisa hanya menatapnya dingin tidak perduli dengan tingkah laki laki bertubuh besar itu
Tidak lama suara dering telpon terdengar dari balik saku celananya, dengan cepat dia pun mengeluarkan handphonenya tersebut dari sana
Dia menelan ludahnya kasar saat membaca nama yang tertera di layar handphonenya, dia sedikit melirik temannya yang berada di depan sebentar, tidak lama dia pun melengos pergi untuk menjauh dan menjawab panggilan
"Ya hallo" jawabnya pelan kembali menoleh kebelakang, memastikan teman laki lakinya itu tidak mendengar dan menyadarinya
"Kamu dimana?"
"A-a aku, aku dirumah tentunya jendral, ada apa?" bohongnya menjawab terbata bata
"Cepat datang ke camp ada hal yang ingin aku bicarakan padamu ini penting segera lah kesini"
Lisa terdiam ragu tidak bisa menjawab
"Hallo kamu masih disana?"
Dia tersadar dan menggeleng
"Aaa y-ya maaf. saya masih disini""Hahh yasudah cepat, jangan terlalu lama kita menunggu di sini"
Lisa sedikit mengerutkan alisnya saat mendengar kata kita, mendadak perasaannya menjadi tidak enak sekarang
"Siapa?"
Tepuk teman lisa dari belakang tiba tiba membuat Lisa lagi lagi tersentak kaget dan menoleh cepat. langsung menurunkan handphone yang berada di telinganya dengan cepat dan mengakhiri sambungan telpon bersama jendral nya secara sepihak, tidak perduli jika atasannya itu akan marah nantinya karna dia memutus panggilan mereka secara sepihak tanpa berpamitan terlebih dahulu
KAMU SEDANG MEMBACA
affair
Randomdisetiap pernikahan pasti ada cobaan begitu juga dengan rumah tangga antara Lisa dan Jennie mereka menikah di usia yang sangat muda karna kesalahan yang mereka lakukan dimasa lalu,namun keduanya tidak menyesalinya karna pernikahan mereka justru memb...