Day 8: Mimpi buruk.

379 36 8
                                    

Zeta terbangun dari tidurnya, Dia diam sejenak alias mengumpulkan nyawanya. Kemudian Zeta melihat sekelilingnya dan ada Kaela tengah duduk di kursi di samping kasur.

Zeta senang karena selama Ia tidur ada yang memerhatikan nya. Tetapi, entah kenapa tatapan Kaela membuat Zeta cemas, tatapan Kaela seperti merasa benci.

"..Ela? kenapa..tatapan kamu kayak gitu?" Tanya Zeta.

"Aku gak nyangka, Zet. Kamu selama ini..punya pacar?" Tanya Kaela.

"H-Hah?.., aku..gak punya pacar...."

"Aku denger di kelas, kalo kamu pacaran sama ketos, dan kamu pernah ciuman sama Dia? aku kecewa, Zeta...."

"Jangan ngomong sembarangan..!" Ucap Zeta.

"Sembarang gimana? aku punya fotonya loh." Ucap Kaela.

"Zeta, padahal aku suka sama kamu loh."

"..Aku juga El-"

"Dulu tapi, semenjak liat foto itu."

"Ela..jangan percaya sama rumor itu...." Ucap Zeta seperti akan menangis.

Kaela tidak menjawab apa-apa, dirinya perlahan-lahan akan menghilang.

"Ela?..Ela!...."

"Kaela!"











































"Nak, bangun..." Suaranya seperti wanita yang tidak terlalu tua.

Zeta membukakan matanya, pertama yang Ia lihat adalah sang Ibunda di samping dirinya, Ibunda terlihat cemas.

"Kamu kenapa? tadi pas tidur ngomong-ngomong gak jelas." Ucap Bunda.

"..oh, mimpi ternyata...." Ucap Zeta.

"Hadeh, kamu bikin panik Bunda aja."

"Hehe..maaf, Bund."

"Eh, Ayah mana?" Tanya Zeta.

"Ayah udah duluan ke kantor, sedangkan Bunda ada jadwal agak siangan, jadi masih bisa nemenin kamu sekarang di sini...." Jawab Bunda.

"Oh- ah..aduh, infusan aku kok agak sakit ya, Bund?" Tanya Zeta.

"Masa sih? Bunda panggil suster dulu ya, buat cek infusan nya."

Zeta pun mengangguk, kemudian Bunda Zeta keluar dari kamar untuk mencari suster.

Beberapa menit kemudian, Bunda Zeta kembali ke kamar dengan salah satu suster di Rumah Sakit itu.

"Saya cek dulu ya infusannya." Ucap Suster itu.

"I-Iya, Sus..." Ucap Zeta.

Suster itu pun meng-cek infusan untuk mencari apakah ada yang salah dengan infusan itu.

Tak lama setelah itu, ekspresi wajah Suster berubah menjadi heran dan agak terkejut.

"Eh.. ternyata infusannya gak masuk." Ucap Suster.

Sontak Zeta dan Bundanya terkejut, ternyata selama Zeta di Rumah Sakit, infusan itu tidak masuk.

"Duh..tapi, gapapa kan, Sus?" Tanya Bunda.

"Seharusnya ini gapapa...." Jawab Suster.

Beberapa menit kemudian, Suster sudah membenarkan infusan itu.

"Sudah, saya izin pamit ya." Ucap Suster.

"Iya, Sus. Makasih ya...." Ucap Bunda.

Suster hanya mengangguk, Dia pun pergi keluar. Sedangkan Bunda semakin khawatir dengan keadaan anak tunggalnya, Vestia Zeta.

10 Days || TaEla [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang