Kaela kini sedang berada di kelas bersama Kobo dan teman-temannya yang lain.
"Ela! nanti pulang sekolah kamu bakal ke rumah Zeta, gak?" Tanya Kobo.
"Maybe.." Jawab Kaela.
"Ih, Aku pengen ikut, tapi kata mamih aku harus pulang dulu, habis itu baru boleh main...." Ucap Kobo.
"..Nanti nyusul aja, gimana?" Tanya Kaela.
"Hmm..boleh! tunggu aku ya nanti!"
"Iya."
Setelah itu, bell sekolah pun berdering, menunjukkan waktu pelajaran akan di mulai.
Guru pun masuk ke kelasnya masing-masing sesuai yang tertata di jadwal.
______________________________________
Kini, Kaela menuju rumah Zeta dengan motornya yang sedang melaju kencang.
Kaela mengebutkan lagi agar semakin cepat, hingga akhirnya Kaela melihat rumah yang menurut Kaela sudah tidak asing.
Kaela pun melambatkan motornya dan berhenti di depan rumah itu, Kaela pun turun dari motornya dan berjalan ke arah pintu lalu mengetuk pintu itu Tiga kali.
"Zeta, ini Ela." Ucap Kaela.
Setelah itu, Kaela berhenti mengetuk pintu dan menunggu sejenak, hingga akhirnya pintu itu terbuka dan terlihat lah sosok seseorang di depan Kaela yang Ia sangat cintai.
"Hai..El-"
Kaela dengan tiba-tiba memeluk Zeta yang membuat ucapannya terpotong dan dirinya terkejut, tak biasa Kaela melakukan hal ini.
Dadanya berdegup kencang dan wajahnya perlahan semakin memerah seperti tomat.
Zeta pun perlahan membalas pelukan itu dan tangannya entah kenapa gemetar saat memeluk Kaela.
"E-Ela...." Ucap Zeta dengan gugup sambil melihat wajah Kaela.
Kaela terdiam sejenak sambil menatap wajah Zeta itu, perlahan wajahnya ikut memerah juga, karena mereka sudah bukan dekat lagi, tetapi tubuh mereka saling bersentuhan.
Kaela dengan cepat langsung melepaskan pelukan itu, lalu Ia mengusap wajahnya berpura-pura ingin mengusap keringatnya, padahal ingin menutup setengah wajahnya.
"Sial..aku ngapain? malu-maluin aja." Dalam hati Kaela.
"Kaela kok tiba-tiba peluk aku?..tapi dia tiba-tiba ngelepasin juga...." Dalam hati Zeta.
Mereka berdua pun saling diam satu sama lain, dan suasana menjadi hening.
Hingga akhirnya Kaela memulai percakapan.
"Maaf, tadi aku reflek." Ucap Kaela.
"Oh..gapapa kok...." Ucap Zeta dengan wajahnya yang masih memerah.
"..Wajah kamu kenapa merah gitu?" Tanya Kaela.
"H-Hah?! itu...efek demam...." Jawab Zeta dengan bohong.
"Oh, Oke."
"Oh ya, ayo kita duduk dulu...." Ucap Zeta.
Mereka berdua pun duduk di sofa.
"Eh, Kobo tumben gak ikut?" Tanya Zeta.
"Katanya mau ke rumah dulu, habis itu nyusul." Jawab Kaela.
"Ohh...."
Kaela pun meletakan telapak tangannya di kening Zeta untuk mengecek suhu badannya sekarang.
"masih belum turun ya?" Tanya Kaela.
"Iy- eh ya! aku mau ngomong sesuatu...." Ucap Zeta.
"Apa?"
"Kata Bunda..aku harus cek ke dokter, tapi gak ada yang anter...."
"Kamu mau gak anterin aku?" Tanya Zeta.
"Boleh, sekarang?" Ucap Kaela.
"Iya..kata Bunda secepatnya." Ucap Zeta.
"Kalo gitu, ayo siap-siap dulu."
"Oke...."
______________________________________
Kaela dan Zeta pergi menuju rumah sakit yang agak jauh jaraknya dari rumah Zeta.
Kaela membawa motornya tidak terlalu cepat, agar Zeta tidak terlalu merasa kedinginan karena angin.
Kaela pun sampai di rumah sakit, lalu mencari tempat parkir dan memarkirkan motornya, lalu berjalan bersama Zeta menuju lobby rumah sakit.
______________________________________
Setelah mengurusi semuanya, Kaela dan Zeta menuju ruangan untuk menjumpai Dokter.
Mereka berdua pun sampai, lalu mereka masuk ke dalam ruangan dan Dokter menyuruh Zeta untuk berbaring di ranjang pasien.
Dokter pun menanyakan apa keluhannya, lalu mulai mengecek apa yang terjadi sebenarnya kepada Zeta.
"..Anda terkena penyakit demam berdarah." Ucap Dokter kepada Zeta.
"Apakah parah, Dok?" Tanya Kaela.
"Akan parah jika tidak ditangani dengan cepat."
"Baru Lima hari itu belum di bilang parah."
Dokter pun mengambil infusan dan bersiap-siap akan memasangkannya ke tangan Zeta.
"Tarik nafas ya...." Ucap Dokter.
Zeta pun tarik nafas dan menghembuskan nafasnya dengan perlahan dan lega.
Sementara itu, Dokter memasangkan infusan itu di tangan Zeta.
"Nah sudah."
Tiba-tiba suster pun masuk ke dalam ruangan untuk membantu Kaela dan Zeta.
Suster itu membawa kursi roda untuk Zeta agar Zeta tidak perlu berjalan.
"Mari, Saya antar ke kamar."
Zeta hanya mengangguk, Ia pun naik ke kursi roda itu, kemudian Kaela yang mendorongnya dan suster membawa infusan itu.
Mereka pun sampai ke kamar pasien, Suster pun membantu Zeta berbaring di atas kasur dan membenarkan infusan, dan juga memasang monitor untuk mendeteksi detak jantung Zeta, kemudian suster itu pamit untuk pergi.
"Aku gak nyangka bakal di rawat, Ela...."
"Yeah...."
"Cepat sembuh, ya? biar bisa sekolah lagi." Ucap Kaela.
"Makasih, Ela..aku usahain."
______________________________________
Malam pun tiba, sebelumnya. Orang tua Zeta dan teman mereka yaitu Kobo sudah di hubungi sebelumnya, bahwa Zeta di rawat di rumah sakit.
Namun, mereka tidak bisa hadir, Orang tua Zeta sedang berada di luar kota. Sedangkan Kobo, Ia mendapatkan urusan mendadak yang membuat Ia tidak dapat menemani Zeta di rumah sakit.
Kini di dalam kamar pasien hanya ada Zeta dan Kaela.
Orang tua Zeta percaya bahwa Kaela bisa menjaga Zeta dengan benar, jadi mereka bisa melanjutkan pekerjaannya itu dengan tenang tanpa rasa khawatir.
Karena Orang tua Zeta masih di luar kota, kini Kaela menginap untuk menemani Zeta di Rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
10 Days || TaEla [TAMAT]
Fiksi PenggemarKaela, Zeta dan Kobo adalah seorang remaja yang masih bersekolah di SMA kelas XI. Mereka berteman baik, tidak bisa di pisahkan. Namun pada suatu hari, Zeta mengalami sakit, apakah Dia bisa sembuh dari penyakit itu? Cerita lengkap ada di fanfiction i...