"BERHENTI!!!"
*DOR!!!
Suara sirine yang di campur beberapa tembakan peringatan ke udara. Suasana mencekam di malam itu, menyelimuti sepanjang jalan saat beberapa tim polisi mengejar beberapa orang yang baru saja merampok bank.
Gemuruh petir mulai terdengar, langit malam yang sebentar lagi menurunkan hujan terus menyaksikan aksi kejar-kejaran 3 mobil polisi yang sedang memburu mobil para perampok itu.
Saat sedang panik mengendarai mobil, supir mobil perampok karna tiba-tiba muncul satu mobil polisi yang menghalangi jalan mereka. Satu polisi di depan sana, mengarahkan pistolnya, lalu dia menembak ban depan mobil perampok itu dan membuatnya terpeleset ke tepi jalan hingga menabrak pembatas jalan.
"WUHUU!! KEREN KOMANDAN!!" Teriak anak buahnya yang masih mengejar di belakang mobil perampok.
Sekelompok polisi itu pun meringkuk para perampok, memborgol kedua tangan mereka di belakang punggung dan menyuruh mereka meletakkan kepala mereka di atas mobil.
"Jangan macam-macam atau nanti kami tembak," ucap Hari, salah satu anggota polisi yang bertugas menjaga para tersangka.
"Bagaimana hasil curiannya?"
Anggota polisi itu menoleh melihat komandannya yang tadi menghentikan para perampok ini seorang diri, pergi melihat uang-uang hasil perampokan mereka.
"Siap komandan Surya!! Semuanya aman," sahut salah satu anak buahnya.
Hari yang masih kagum melihat komandannya, terheran lalu dia berbalik dan melihat salah satu perampok itu mencoba untuk kabur.
"HEI!! BERHENTI!!"
*DOR!!!
*DOR!!!
Surya dan para anak buahnya yang lain menoleh terkejut saat Hari menembakkan tembakan peringatan 2x ke udara karna salah satu dari perampok yang mereka tangkap berlari pergi menjauh.
Saat Hari mengarahkan pistolnya ke arah perampok itu, Surya langsung berlari ke arahnya.
"HARI JANGAN!!!"
*DOR!!!!
Satu suara tembakan terakhir yang terdengar malam itu, terdengar berdengung di telinga semua orang. Dengan satu peluru, satu tembakan, satu pelaku kejahatan yang mencoba kabur itu pun tumbang tergeletak di tengah jalan.
"MEDIS!! MEDIS CEPAT!!" Teriak Surya.
Dengan nafas berat, Hari yang masih mengarahkan pistolnya ke depan, perlahan menurunkan tangannya dan melihat teman-temannya yang lain bergegas pergi menghampiri orang yang dia tembak.
Suara orang-orang berteriak, lampu Strobo berwarna merah yang berputar layaknya kedipan membuat kepala Hari terasa pusing.
"Tidak ada respon komandan,"
Hari yang masih melihat itu, napasnya semakin berat.
Suara orang-orang di sekitarnya terdengar tidak jelas. Hujan yang mulai turun membuat udara semakin dingin.
Hari menjatuhkan pistolnya, lalu meremas kepalanya dan perlahan pergi ke depan kap mobil patroli nya.
"AAAAAAAAAAAAARRRRG!!!!"
Rasa bersalah yang menyelimuti dirinya begitu besar.
Semua teman-temannya mendekat dan memeluk Hari yang mencoba melukai dirinya sendiri. Malam itu, salah satu pelaku perampokan tewas di tempat karna menerima luka tembak tepat di paru-parunya.
******
Suara musik ceria memenuhi tiap rak minimarket. Di tengah-tengah rak makanan kaleng yang berjejer sampai ujung, Hari yang berwajah lesu, kantung mata hitam, mata merah, tengah berdiri disana sambil memperhatikan dia makanan kaleng yang ingin dia beli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Target Masa Depan
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tolong untuk tidak melanjutkan. ____________________________________ Peristiwa yang menyebabkan luka dalam bagi Hari di hari terakhir kalinya bertugas sebagai polisi, meninggalkan d...