"nggggg!!!"
Sambil membuat makan siang, Hari menoleh ke arah Deni yang tampak sedang berfikir untuk mengerjakan soal yang dia berikan setelah sesi belajar pagi mereka berakhir.
Karna libur sekolah sudah di mulai, Deni akan mulai bersekolah 2 Minggu lagi, dan Hari memutuskan mulai sekarang tiap selesai mandi dan sarapan, mereka akan mengadakan sesi belajar mulai dari jam 7 sampai jam setengah 12.
"Tadi kan gini.. oh terus ini di kali ini.. bentar.."
Hari tersenyum karna dalam belajar, Deni tidak terlihat memiliki hambatan.
"Coba di cek catatannya lagi, terus di praktein pake coret-coretan," ucap Hari dari dapur.
"Iya om.." sahut Deni.
Saat jam 12 tepar, Deni menghela nafas lega karna dia berhasil menyelesaikan semuanya.
"Ayo sini makan dulu,"
Dengan berjalan lesu, Deni pergi ke meja makan dan melihat nasi hangat dengan telur orak-arik di atasnya.
"Nanti abis makan tidur aku boleh main sepeda ga?" Tanya Deni sambil menguap.
"Nguap ngantuk gitu masih mau main sepeda?" Tanya Hari heran.
"Emm.. yaudah deh aku mau tidur siang aja," ucap Deni tersenyum dengan mata lelahnya.
"Naah gitu dong," puji Hari tersenyum senang.
Setelah makan, Hari melihat Deni membersihkan wajahnya lalu pergi ke kamar untuk tidur. Dia pun memanfaatkan waktu itu untuk membereskan rumah.
Karna Deni anak yang rajin, Hari tidak pernah melihat rumahnya berantakan meski sudah ada Deni disini. Saat dia pergi, rumah tetap terlihat bersih dan rapih saat dia pulang kembali. Terkadang Deni juga ingin mencuci piring sebagai tanda gantian karna Hari tidak memperbolehkannya memasak. Tapi Hari juga tidak memperbolehkan Deni melakukan itu.
*****
"Kenapa murung gitu?"
Deni yang sedang duduk di pinggir jalan dengan sepedanya yang tergeletak, melihat Pras datang dan duduk di sebelahnya.
"Aku ga murung," kata Deni heran.
"Ko bengong? Pasti ada yang di pikirin nih," ledek Pras tertawa kecil.
"Iya om Pras. Matematika kalo kita udah naik kelas makin susah yah?" Tanya Deni bete.
"Oh matematika. Kamu emangnya udah sekolah?" Tanya Pras heran.
"Tahun ini aku mulai sekolah, makanya kata om Hari mulai sekarang tiap pagi kami ada sesi belajar sampe jam 12," ucap Deni.
"Wah pas ga enak banget tuh, dari dulu om ga suka banget belajar,"
Kedua alis Deni menekuk heran melihat Pras.
"Oh iya, kamu tau ga kalo om kamu itu kan baru pindah kesini," ucap Pras lagi.
"Tadinya ga tinggal disini?" Tanya Deni memperjelas.
"Iya, baru.. 6 bulan deh. Kenapa yah?" Gumamnya bingung.
"Pengen pindah rumah aja kali om," ucap Deni.
"Tapi ko dia ga pernah kerja,"
Deni tersentak dengan kedua alis terangkat.
"Apa jangan-jangan dia pindah dari tempat lamanya karna kerjaannya? Atau... Dia di usir sama warga sana karna ngelakuin hal buruk?" Gumam Pras berfikir sendiri.
Deni mulai merasa gelisah memperhatikan Pras.
"T-Tapi om Hari orangnya baik ko," ucap Deni memelas.
"Ayah singa juga baik sama keluarganya, tapi ngga sama hewan lain,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Target Masa Depan
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tolong untuk tidak melanjutkan. ____________________________________ Peristiwa yang menyebabkan luka dalam bagi Hari di hari terakhir kalinya bertugas sebagai polisi, meninggalkan d...