"Fajar.. aku pulang.."
Seorang anak laki-laki yang terbaring di pojok bangunan, dengan tubuh terbungkus kain yang kotor, tersenyum lemah melihat temannya datang dengan riang.
"Hari ini rame banget yah Deni, sampe baru pulang?" Tanya Fajar
"Maaf yah telat. Bentar, aku nyalain api dulu," ucap Deni sambil mengumpulkan beberapa potong kayu yang dia bawa dari minimarket, lalu menyalakan nya untuk menghangatkan dan menemani tiap malam dua anak jalanan itu.
"Nah.. kan anget, terus ga ada nyamuk deh," kata Deni lega.
Deni pergi mendekati temannya, lalu mengeluarkan satu bungkus nasi dengan beberapa kuah campur untuk mereka makan.
"Oh iya, aku mau cerita deh," ucap Deni dengan mulut penuh.
"Di telen dulu kali, aku gatau kamu ngomong apa kalo kaya gitu," ucap Fajar yang masih berbaring memperhatikan Deni.
Deni menelan semua nasi di dalam mulutnya, lalu dia menyeringai.
"Itu loh, om om yang sering aku ceritain," kata Deni.
"Oh.. si om pemurung? Kenapa?" Tanya Fajar tertarik.
"Gapapa sih, dia masih kaya mayat berjalan. Bawah matanya item, matanya keliatan kosong, jalannya bongkok kaya kakek-kakek. Kata kamu dia zombie bukan sih?" Tanya Deni heran.
"Mana aku tau, aku kan ga liat. Eh tapi kan zombie ga bisa ngomong, dia ngomong ga?" Tanya Fajar.
"Dia ngomong....... Ah tapi bukan lah, orang dia makan ikan, zombie kan ga makan ikan, makannya orang," ucap Deni mengangkat bahunya dan kembali melanjutkan makannya.
"Tau dari mana dia makan ikan?" Tanya Fajar heran.
"Tadi siang kan dia belanja, terus aneh banget dia jatohin kaleng yang isinya ikan dari tas belanja nya. Aku pungut, terus kasih ke dia. Eh dia baru deh ngomong," kata Deni tersenyum.
"Oh.. dia ngomong apa?" Tanya Fajar lagi.
"Dia ngajak aku tinggal bareng sama dia. Jelas aku gamau lah," kata Deni dengan santainya.
Fajar tersentak mendengarnya.
"Kenapa gamau? Bukannya enak kalo tinggal di dalem rumah? Ga di nyamukin, ga kehujanan, ga kepanasan,"
"Hahaha iya sih, tapi masa aku ninggalin kamu," jawab Deni.
Mata Fajar bergetar mendengar jawaban temannya itu.
*** POV Normal ***
"Udah jam 10, tisu udah ke jual 3," gumam Deni tersenyum senang melihat tisu yang dia jual tersisa 3 lagi.
"Kamu lagi seneng yah?"
Deni terkejut lalu menoleh dan menghela nafas lega karna orang yang mengejutkan nya adalah Hari.
"Om, ngagetin aja, kirain pol PP," kata Deni sebal.
Hari tersenyum lalu dia ikut duduk di pojok minimarket di sebelah Deni.
"Kalo takut sama pol PP, kenapa ga tinggal sama aku aja? Kamu juga bilang kan kalo kamu selalu kedinginan kalo malem? Pasti banyak nyamuk juga," ucap Hari.
"Emm.. iya sih, tapi aku ga bisa om maaf," kata Deni merasa tidak enak.
"Kemaren aku nanya kenapa gamau, kamu malah pergi. Coba kasih tau alasannya,"
Deni mengerutkan bibirnya bingung, lalu dia menarik napas panjang.
"Sekarang aku tinggal sama temen aku yang anak jalanan juga. Dia ga bisa ngapa-ngapain selain tiduran," ucap Deni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Target Masa Depan
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tolong untuk tidak melanjutkan. ____________________________________ Peristiwa yang menyebabkan luka dalam bagi Hari di hari terakhir kalinya bertugas sebagai polisi, meninggalkan d...