02

73 23 3
                                    


Happy reading






Pada dasarnya mencintai manusia adalah seni paling sederhana untuk terluka.

-Azalea katlovly

••••••

Kantin cukup ramai di penuhi siswa-siswi SMA WIRATAMA,meja kursi di penuhi oleh siswa-siswi,Kiara sudah menempati di tempat duduk.

Di sisi lain Zivan sedang berbincang dengan sahabatnya yaitu gavin,gavin termasuk siswa tertampan kedua setelah zivan,dan mereka sudah sahabat an sejak duduk di bangku kelas 10,dulunya mereka selalu bertiga zivan, gavin dan satu lagi arga.

Arga dan zivan sudah sahabatan sejak mereka kecil hingga suatu permasalahan besar datang, membuat mereka berjaga jarak dan membenci satu sama lain.

Saat lea datang menghampiri kiara, sontak sorot mata zivan tertuju padanya.

"Hayo-!Kepergok kan lo van,ngeliatin siapa sih lo segitu seriusnya?"seru tanyanya yang mengejutkan zivan.

"Gue nggak lagi liatin siapa-siapa."

"Bilang aja lo lagi liatin cewe-cewe kan,terutama lea??gue yakin lo pasti salah fokus ke dia kan??" sambungnya

"Apaan sih lo,nggak usah ngaco."

"Gue akui lea ini cewe cakep yang enak di pandang menurut gue.bisa di bilang perfect,karena apa?dia manis,baik hati, dan tidak sombong.gue yakin juga lo bakal tertarik sama dia."ucap gavin.

"Tapi gue kenapa baru menyadari kehadirannya ya??dia anak IPS1 kan??"tanyanya.

"Iya betul sekali bro, tapi dari awal masuk gue udah tau dia, mungkin lo nya aja yang kudet(kurang update)"ledeknya.

"Yaaa,mungkin aja."

Zivan terus saja memperhatikan lea dari kejauhan dan lea tidak menyadarinya, saat lea dan kiara sedang menyantap makanannya tanpa di sadari seorang laki-laki menghampirinya.seketika raut wajah zivan berubah menjadi sangat kesal dan meninggalkan gavin, tidak lain laki-laki itu adalah arga.

"Woi van lo mau kemana?tungguin gue lah,"ucapnya.

Seperti biasa zivan sangat tidak suka dengan kehadirannya arga bahkan zivan sangat enggan untuk melihatnya.

"Lo nggak mesen makan ga?"

"Udah tadi, gue baru aja selesai makan,"sahutnya.

"Gimana tadi belajarnya aman kan?"sambungnya yang menanyakan lea.

"Ya Pusing sih sebenernya, apalagi sekarang udah kelas 12 gini,"lea memeggang kepalanya seraya menggelengkan.

"Mudah ko kalau lo mau berusaha, karena nggak ada kata terlambat juga,"ucapnya untuk menyemangati lea.

"Ekhhhemmm,yang di tanya cuman lea nih ceritanya, sabar banget gue mah."celetuk kiara.

Laki-laki itu hanya menatap dingin kiara dengan senyuman tipis di wajahnya tanpa mengatakan sepata kata.

"Just kidding guys."

"Hmmm..."sahut dingin arga.

Selesai makan lea memilih untuk menghabiskan waktu istirahatnya di rooftop sekolah,kiara dan arga bergeggas ke kelas.

Saat sedang Asik menikmati angin segar yang menepa wajahnya, terdengar suara pintu rooftop yang terbuka sangat kencang secara langsung lea menoleh untuk melihat siapa yang datang.

Seorang laki laki tampan bertubuh tinggi berdiri tegak menatap lea dari kejauhan dan dia juga tampak kaget yang melihat lea berada di rooftop.

Lea tidak menyangka seseorang yang datang itu adalah zivan, pasalnya semenjak kejadian tadi pagi lea sangat menghindari untuk bertemunya lagi.

"elloo?"

"Lo ngapain ada disini?"sambung tanyanya lea.

"Emang nggak boleh kalau gue ada di sini? Kan ini sekolah."

"Hmm iya boleh-boleh aja sih, nggak ada yang ngelarang juga,"sahutnya

"Lo sendiri ngapain di sini?baru kali ini gue liat lo kesini,"ujar zivan.

"Cari udara seger,"tak ada jawaban yang keluar dari mulut zivan.

Lea mendapati zivan hanya tersenyum tipis saat melihatnya, tak lama zivan menghampiri lea dan berdiri tepat di sampingnya.

Lea tidak bisa berkutik, wajah gadis itu memerah karena sangat malu.tangannya melipat dan menutupi wajah lea saat angin kencang yang tiba tiba menerpa di sertai debu.

Dari samping lea terdiam kaku melihat tangan kekar laki laki itu yang menutupi wajahnya, untuk pertama kalinya lea berinteraksi dengan zivan yang dimana lea sangat membenci sifat dan karakter yang di milikinya.

'Kenapa jantung gue berdetak nggak karuan gini ya.'-batin lea.

Pandangan mereka tertuju pada pemandangan kota yang di penuhi dengan polusi kendaraan.

'Cantik,'batinnya zivan dan dia pun tersenyum.

Lea dan zivan berdiri cukup lama di sertai kecanggungan, zivan yang berdiri tak jauh dari lea sesekali mencuri-curi pandang dan menatap satu sama lain.

Terlihat dari samping lelaki tampan yang berada di sampingnya dengan hidung mancung membuat lea tidak berkata kata.

Matanya terpaku,benar-benar terpesona oleh keindahan atau keahlian Yang baru saja zivan saksikan.




Thank you.

Tunggu part selanjutnya yaw-!!

Ig:Cahy220_

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang