10

70 24 3
                                    

Saat perjalanan pulang,Zivan meminggiri motor di pertengahan jembatan.Suara air mengalir dengan tenang di bawah sana.

Laki-laki itu memeggang erat kepala dengan kedua tangannya."Lo emang bodoh zivan,lo udah menghilangkan nyawa seseorang.kebahagiaan keluarga seseorang yang udah lo renggut,"ucap zivan.

"Lo itu pengecut Yang nggak mau mengakui kesalahan lo,Kenapa??kenapa harus keluarga lea Yang jadi korbannya.gue nggak akan bisa maafin diri gue sendiri karena penyesalan itu,maafin gue lea.gue janji akan jagain lo seperti ayah lo dulu,gue nggak mau kehilangan untuk kedua kalinya orang Yang gue cintai."sambungnya.rahangnya Yang mengeras, nafas Yang di tarik menjadi lambat.

Zivan sangat tertekan dengan semuanya,karena kesalahan yang selama ini dia pendam,semakin Lama semakin berat.dia tidak tahu harus bagaimana untuk memberitahu lea tentang kebenarannya.

****

"Ini bekas luka Lo kemarin??"Tanya lea seraya mengolesi obat merah pada dahi lelaki itu.

Zivan mengangguk.

"Hati-hati mangkanya,kalau jalan lihat depan."omel lea.

"Iya...orang Lo Yang bikin gue jadi nggak fokus jalan."ucap zivan,lea tersedak karena ucapan zivan.ia langsung berpaling namun tangan zivan menahan pergerakannya.

Zivan Dan lea berada di sebuah taman Yang memang sangat menyejukan Dan segar.mereka berbincang ringan, tidak banyak orang Yang berada di Sana padahal hari weekend.

Ponselnya berdering membuat lea terbebas dari zivan.

_Bunda is calling._

'Halo bund...?'

'Kamu lagi dimana lea?'

'Lagi pergi keluar sama temen.'

'ohh,Bunda kira kamu kemana,tumben kamu hari libur keluar rumah pagi-pagi.'

'Iya bund...lea bosen di rumah terus.

'yaudah tapi jangan jauh-jauh ya,jangan lupa makan juga.'

'Okeyy siap bunda, bye muach.'

Lea langsung mematikan sambungannya, reflek zivan terseyum lebar melihatnya.

"Bunda lo ya,lea?"

"Iya... Bunda nggak tahu kalau gue pergi sama Lo."

"Kenapa nggak bilang kalau perginya sama gue?"

"Gue udah bilang izin pergi sama temen ke bunda."

"Lo anggap gue hanya sebatas teman??nggak mau lebih dari itu???"

"Hah?maksud Lo??"pertanyaan zivan membuat lea dag dig dug.haruskah lea menjawabnya.

"Just kidding lea,muka Lo nggak usah teggang gitu dong."ucapnya lalu tersenyum.

"Apaan sih Lo."decih lea.

"Lo mau ice cream???"tanyanya tiba-tiba.

"Mau...rasa strawberry."

"Okee,gue tinggal beli dulu ya."ucap zivan sendiri lalu pergi begitu saja membuat lea berdenyut.

Laki-laki Yang terlihat menyebalkan ternyata ia pemilik hati Yang begitu tulus, wajar saja Yang belum mengenalnya menganggap dia sebagai sosok Yang angkuh karena memang dia memiliki wajah Yang tegas Dan arogan tapi semakin kita mengenal seseorang itu, kita akan mengetahui tentang sifat Dan karakter sebenarnya.namun sorot matanya penuh dengan tanda Tanya, lea belum sepenuhnya tahu tentang zivan Dan semoga saja semua akan baik-baik saja.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang