020

1.3K 83 1
                                    

Saat ini Renka sedang di dandan oleh Gio. Bau bayi dari tubuh Renka sangat harum.

"Lenka mau cekolah. Lenka cekolah Lenka cekolah" ucap heboh Renka dari tadi

"Iya iya, udah nih udah siap" ucap gio melihat adiknya dengan Hoodie biru muda celana putih dengan sepatu putih. Tak lupa tas berbentuk boneka berwarna biru

 Tak lupa tas berbentuk boneka berwarna biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucu si Renka

"Lenka kok Ndak pakek celagam ayak akak?" Ucap Renka melihat gio pakai seragam abu abu putih

"Kan belum beli, jadi masih pakai baju bebas" ucap Gio dan di angguk paham

Gio mengendong sang adik, turun menuju meja makan. Disana sudah pada kumpul semua.

Lihatlah para bapak bapak yang sibuk dengan ponselnya. Kecuali Hilman sedang memangku anaknya Al.

"Selamat pagi semua" sapa gio

"Agi" ucap Renka masih belum terbiasa dengan banyaknya orang.

"Pagi juga" ucap kompak yang di meja makan

Renka menyembunyikan wajahnya ke dada bidang Gio. Gio berjalan mendekatk dan duduk di sebelah lingga, kiri lingga ada sepupunya Liam dengan Lian dan Ai.

"Mau sama Abang? Biar kak gio sarapan dulu" ucap lingga dan mengendong sang adik ke pangkuannya.

Lingga mencium harum rambut Renka sangat wangi, wangi bayi. "Lenka mo loti" tuding Renka

"Mau selai apa?" Tanya gio

"Yang oklat" ucap Renka dan di angguk paham oleh gio.

Liam dari tadi melirik sang sepupu. "Mau gendong?" Tawar lingga.

"Emang boleh?" Tanya liam

"Boleh kalau dianya mau" ucap lingga.

Liam mengangguk, Lian menoleh ke sang kembaran dimana kembaranya terlihat antusias. "Renka mau di gendong sama kakak itu, itu kakak Renka juga" ucap lingga

Renka menoleh, melihat wajah liam, Liam takut sang sepupu kecilnya ini menangis saat di gendong.

Renka mengangguk mau, Liam mengangkat Renka dengan tersenyum senang, dan langsung memposisikan tubuh Renka di pangkuannya agar lebih nyaman.

"Renka ini rotimu" ucap gio yang sudah memotong roti itu menjadi enam bagian.

Katanya biar lebih mudah di makan Renka.

"Lucu" gumam Liam yang masih bisa di dengar yang ada di sampingnya.

Renka mulai makan dengan pelan. Sedikit belepotan lah, gak papa yang penting Renka bisa belajar pelan pelan.

Al yang memandang Renka dengan mata berbinar binar.

"Mo ikut cekolah, ayak Lenka" ucap Al dengan mata yang berbinar binar

the little prince of the sandyakala familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang