026

1.2K 93 2
                                    

Pagi yang cerah, dengan kedatangan Beryl, si tukang gombal. Lihatlah para maid yang sedang di rayu Beryl.

Aska mendekat setelah para maid pergi dengan senyum malu malu mereka. Aska menepuk bahu beryl dengan tatapan dingin.

"Berhenti menjadi tukang menggoda. Sekarang masuk, setelah itu kita ke kantor" ucap Aska

"Gak mau, gw udah punya pekerjaan sendiri" ucap Beryl berani

Dengan berkacak pinggang, beryl menatap Aska yang dimana Aska menatapnya datar.

"Kerja apa? Jadi, Ojol?" Tebak Aska

Lihatlah beryl yang sudah melongo. "Kok tempe?" Ucap Beryl

"Tau beryl. Gio kemarin ambil ponselmu kan sebagai hukuman. Nah, gio mengecek satu persatu aplikasi yang kamu pakai" ucap Aska

"Cih, gak boleh ya liat ke dalam isi ponsel orang" cemberut dan pergi masuk dengan sengaja menyenggol bahu Aska.

Beryl masuk, berjalan menuju meja makan. Semua orang sudah mulai makan. Beryl duduk di sebelah Renka yang di atas pangkuan lingga.

"Papa, mam. Aaaaa" ucap Renka saat melihat beryl sudah duduk.

Dengan senang hati beryl membuka mulutnya lebar lebar dan siap di suapi sang anak.

Mereka makan dengan tenang, satu persatu anggota keluarga mereka berangkat pergi.

























Skip, saat ini Renka bersama lingga. Karena, harus bergantian, harus berbagi. Lihatlah wajah imut Renka yang berbalut Hoodie biru langit dengan kaos bergambar kucing dan tikus. Ngomong omong Renka suka tom and Jerry.

"Waaaaah, kakak. Ini cekolahan kakak?" Tanya Renka melihat gedung di sana adalah kampus.

Lingga mengangguk. Banyak pasang mata tertuju pada lingga dan Renka. Tadi, sebelum berangkat, lingga memakaikan masker dan topi ke Renka.

Udah anaknya pendek, di kasih pakaian gituan terlihat kayak bocil SMP. Gemesin banget sih Renka, gw culik lo. Eh, pawangnya banyak gak jadi deh.

"Kakak, degel ada cuala cuala gak?" Nyindir author

"Ndak. Gak usah di dengerin. Kita masuk" ucap lingga mengandeng tangan renka

Banyak pasang mata dan bisikan terdengar saat mereka melewati lorong. Renka yang merasa di bicarakan langsung memegang tangan lingga cukup erat. Lingga yang peka itu langsung mengendong sang adik ala koala.

"Jangan dengerin mereka, sekarang kita masuk ke kelas kakak" ucap Lingga.



























Di kantor Arga, beryl dari tadi menguap saja bosen.

"Om, gw bosen. Boleh kan gw jalan jalan di sini?" Tanya beryl

"Daddy, panggil saya Daddy. Dan berhenti pakai lo gw, gak sopan" tutur Arga

"Baiklah baiklah om eh maksudnya Daddy nya Renka" ucap beryl.

Beryl yang hendak berdiri di hentikan dengan intonasi Arga.

"Saya ingin kamu cerita tentang kehidupan Bara dengan Renka termasuk dirimu" ucap Arga dingin

Beryl menaikan sebelah alisnya heran.

"Karena, Bara cuma bilang. Kalau kehidupan mereka gitu gitu aja, tidak ada masalah. Saya tau kalau dia sedang berbohong" ucap Arga.

"Hmmm? Mautau aja atau mau tau bangeeeet!" Goda beryl sedikit terkekeh

Arga mengepalkan tangannya. 'alter ego nyebelin. Minta ke kak Akio bisa kalik di pisahin nih alter egonya? Orang gila itu pasti bisa bantu' pikir Arga

the little prince of the sandyakala familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang