[✔️] UNEXPECTED ( MARKHYUCK ) | Shortstory

BAB ( 4 )

Haechan menatap lekat SmartTV yang sedang menunggu untuk terhubung dengan panggilan Video asisten Mark.

Panggilan Video terhubung.

Haechan dengan antusias perlahan mendekat ke depan SmartTV dan tersenyum menatap SmartTV yang menampilkan kondisi sang Nenek yang terlihat tertawa bersama para wanita tua lain.

"Halmeoni, kenapa anda tidak ingin di jenguk oleh cucu anda?"

"Bukankah cucu anda baru saja datang?" Tanya Asisten Mark kepada Nenek Haechan.

Haechan membulatakan netranya mendengar pertanyaan asisten Mark.

"Intinya aku tidak mau anak itu terlalu khawatir kepadaku, aku tahu seperti apa dia sejak kecil dan tumbuh seperti saat ini"

"Aku bersyukur dia keluargaku yang tersisa, tapi aku tidak mau membebani hidupnya yang sudah sangat berat itu dengan aku yang sudah tua ini"

"Selagi aku masih bernafas aku harus berusaha membahagiakannya dan juga tidak membuat khawatir anak itu"

"Ini sakit biasa dan itu kenapa aku tidak mau dia terlalu berlebihan merawatku" Jelas Sang Nenek Haechan menatap Asisten Mark.

"Ya, aku melihatnya sendiri saat cucumu itu menangis dan bersembunyi di gudangku"

"Dia menyiksa dirinya sendiri dengan mencaka -"

Tiba - tiba SmartTV itu di matikan oleh Mark.

Haechan terkejut dan berbalik mendongak menatap Mark dengan tatapan sendu.

"Kau sudah melihatkan kondisi Halmeoni, jadi jangan khawatir lagi"

"Asistenku akan menginap disana sampai Halmeoni pulang" Ucap Mark melempar remote SmartTV ke atas sofa dan berlalu menuju dapur.

Haechan pun hanya terdiam dengan menatap punggung lebar Mark.

"Mandilah, dan jangan melihatku seperti itu" Ucap Mark tanpa berbalik menatap Haechan dan mengetahui bahwa Haechan terus menatapnya.

Haechan mendengus pelan dan menundukan kepala, dimana ia masih merasakan sesak karena ucapan sang Nenek.

Sungguh, ia tidak tahu harus berbuat apa, ia ingin sekali menemui Sang Nenek dan memeluk Sang Nenek dengan erat.