BAB ( 7 )

2.3K 219 24
                                    

Haechan perlahan membuka netranya saat ia merasa bahwa ada sesuatu yang basah di sekitarnya.



Saat membuka netranyanya Haechan terkejut saat ia melihat langit berwarna merah muda keungungan dengan melihat beberapa banyak bunga dari pohon bunga sakura di sekeliling tempat ia berada.







Haechan segera bangkit dan semakin terkejut dengan keberadaannya saat ini, dimana ia berada di tengah danau yang berada di belakang kediaman Mark.




“Ini?” Haechan menatap sekelilingnya.





Haechan terdiam mematung dengan wajah yang sangat pucat saat ia melihat 2 kepala muncul dari dalam perairan danau dan netra mereka menatap lekat Haechan.




Haechan memundurkan langkahnya, namun tiba - tiba tubuh Haechan merasa kaki saat kedua kakinya di cengkram oleh 2 tangan yang sangat dingin.





Dengan secara tiba - tiba muncul seseorang Pria dengan surai surai panjang putih silver berkilat muncul di hadapannya, dan Hal yang membuat Haechan semakin bergetar adalah sosok Pria di hadapannya memiliki paras yang sama dengannya.






Pria tersebut mengecup Haechan lalu terkekeh saat ia mengecup Haechan.






“Tidak perlu terkejut seperti itu, aku ini kamu dan setengah jiwamu itu aku, sama seperti aku, kau setengah jiwaku”


“Kau selamat dalam bahaya, kau sukses dan semuanya berjalan lancar itu karenaku” Ucap Pria itu terkekeh dengan menatap gemas Haechan.






Haechan pun juga menatap lekat netra Pria itu yang berwarna Merah muda keungungan itu.





“Ah iya, walau mereka terbagi jadi 2 kau harus pilih salah satu” Pria itu perlahan memudar saat mengatakah hal tersebut.






Haechan mengerutkan dahi mendengar ucapan Pria itu yang tidak mudah ia pahami itu.





“Mereka?” Gumam Haechan masih kebingungan.






*****





Haechan tersentak dan terbangun dari tidurnya, ia mendudukan diri dengan raut wajah yang terlihat kebingungan.






“Mandilah, aku sudah siapkan air hangat dan juga teh herbal” Ucap seseorang yang tak lain adalah Tetua Kuil yang sebelumnya bersama Haechan.





Haechan menoleh dan tersenyum tipis saat ia menyadari bahwa ia masih berada di dalam kediaman Tetua Kuil itu.




“Terimakasih Guru” Haechan bangkit dan membungkuk hormat.




Haechan menatap sekelilingnya, dimana ia berada di ruang tengah kediaman Tetua kuil itu dimana di dalam kediaman Tetua itu terlihat sangat kecil dan hanya ada 1 kamar disana.



Kemudian Haechan berlalu menuju pintu yang terbuka tidak jauh darinya.





*****





Mark menatap datar Mahen yang tidur di tengah ruang santai tanpa menggunakan pakaian atasnya serta sesekali Mahen terlihat mengusap perutnya.





“Hyungnim?” Panggil seorang Asisten menghampiri Haechan dan membungkuk hormat.




Mark melirik datar anak buah Mark tersebut.




“Haechan menyewa sebuah Jeep di penyewaan mobil di dekat pasar” Ucap Anak buah Mark menyerahkan sebuah selembar foto kepada Mark.




[✔️] UNEXPECTED ( MARKHYUCK ) | ShortstoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang