BAB ( 3 )

3.2K 229 15
                                    

Keesokan paginya.



Pukul 4 Pagi.



Haechan perlahan membuka netranya dan menatap sayu langit - langit kamarnya, dimana kamarnya masih terlihat remang - remang dengan pencahayaan matahari yang belum sepenuhnya menyinari dalam kamarnya.



Perlahan Haechan melirik ke sisi kirinya dan melihat Mark masih tertidur dengan memeluknya.





"Jadi semalam aku tidak bermimpi melakukan itu dengannya?" Batin Haechan menatap lekat Mark yang tertidur pulas.

Haechan kembali menatap langit - langit dan ia merasakan aneh dengan tubuhnya.





"Belakangku dan pantatku sangat sakit" Batin Haechan mendengus pelan.

Mark bergerak dan mengeratkan pelukannya dengan Haechan dengan kepala yang mendusal di ceruk leher Haechan, hingga Haechan bisa mendengar dengan jelas suara dengkuran halus Mark yang tertidur pulas.





"Belum ada 24 jam aku bertemu dengannya dan aku sudah bercinta dengannya?" Batin Haechan kembali memejamkan netranya.






"Aneh"

"Aku merasa sangat segar dan seakan melupakan beban hidup serta penderitaan yang selama ini menghantuiku"

"Ternyata bercinta tidaklah buruk, walau sangat sakit, tidak sesakit penderitaan hidupku selama ini" Batin Haechan tersenyum tipis.







Perlahan Haechan bangkit dengan menahan sakit di punggung serta bagian belakangnya.



"Ungkhh" Haechan menggigit bibir menahan erangannya agar tidak terdengar Mark.



Haechan dengan kaki dan tubuh gemetar mulai berjalan perlahan memungut pakaian di bawahnya dan segera memakai pakaian tersebut.

Ia pun tak menyadari bahwa ia kini memakai pakaian Mark dan ia segera berlalu keluar dari kamarnya.







Singkat cerita.





Pukul 10 pagi.





Disisi Mark.



Mark terbangun dan segera mendudukan dirinya, ia menatap sayu sekeliling kamar Haechan yang terlihat sepi, dan juga ia tidak melihat Haechan terbaring di sampingnya.





"Kemana dia, kenapa meninggalkanku seperti seorang pelacur" Batin Mark bangkit dari ranjang dan segera memakai celananya, lalu bergegas keluar dari kamar.






Dicarinya Haechan kesetiap sudut rumah dan ia mendapati Haechan baru saja memasuki rumah dengan membawa kantong plastik di tanganya.





"Darimana?" Tanya Mark menatap datar Haechan dan berjalan mendekati Haechan.



Haechan menunduk dan mengalihkan pandangan Mark.





"Asisten anda mengantarkan pakaian untuk anda" Jawab Haechan tanpa menatap Mark.





Mark menghela nafas perlahan dan meraih kantong plastik yang di bawa oleh Haechan.





"Lain kali jangan pergi begitu saja" Tegas Mark mengecup pucuk kepala Haechan dan berbalik menuju kamar mandi yang terletak di seberang kamar Haechan.



Haechan menatap punggung Mark dimana ia merasa canggung dengan Mark hari ini.





"Dia terlihat santai" Batin Haechan.






[✔️] UNEXPECTED ( MARKHYUCK ) | ShortstoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang