9

1.2K 94 2
                                    


"kenapa kamu tidak pernah mendengar papa radella!"

saat ini rumah keluarga naliam sedang menegangkan, pertengkaran antara Sean dan Adel kembali terjadi

Gracia, Ara, dan Zee hanya bisa diam karena kedua orang itu saling melemparkan tatapan tajamnya

"aku atau papa yang gak pernah denger!"

"kamu juga akan menjadi penerus perusahaan! bukan hanya kakak kakak kamu!"

"aku gak peduli pa! aku cuman mau ngelukis!" ucapan Adel membuat Sean semakin kesal

plak

satu tamparan mendarat di pipi Adel, Sean menatap garang putri bungsunya, Gracia langsung menghampiri Adel yang masih shock atas tamparan yang diberikan Sean

"kamu keterlaluan Sean" Gracia menahan air matanya, ia menarik Adel pergi

kejadian itu terulang lagi, Gracia hanya takut Adel pergi untuk kedua kalinya

flashback

"papa yang bakar semua lukisan aku kan?!"

"semua itu gak berguna, kamu akan jadi penerus perusahaan papa juga radella, jadi fokus saja belajar!"

Adel menatap Sean tajam, matanya sudah memerah

"apa yang gak berguna?!"

"semua lukisan bodoh kamu! kamu tidak akan menjadi apa apa kedepannya!"

"papa bilang itu bodoh karena itu tidak sejalan dengan kemauan papa!"
Adel mengatur nafasnya

"papa egois!"

tangan Sean terangkat setelah mendengar ucapan Adel barusan, tetapi tindakannya itu tertahan karena Gracia terlebih dulu menghampiri

"ayo sayang, kita ke atas sekarang" Gracia merangkul Adel untuk ikut bersamanya, tetapi Adel menepis

"aku mau tinggal sama eyang aja!"
Adel berlari meninggalkan mama dan papanya

tangisan Gracia pecah, sejak kepergian Adel Gracia masih selalu membujuk Adel untuk kembali ke indonesia

flashback off

"adeel, ini ashel" ashel mengetuk ngetuk kamar Adel, berusaha agar sahabatnya itu mau membuka pintu kamarnya

sudah sejak kejadian pagi itu Adel tidak mau keluar kamar, Gracia kesal dengan apa yang dilakukan Sean, bahkan Gracia masih tidak ingin berbicara dengan suaminya

Gracia dan Zee sudah berusaha membujuk adel tetapi Adel tetap tidak ingin keluar, maka dari itu Zee meminta bantuan ashel berharap adiknya mau membuka pintu

"kita musuhan aja kalo kamu gak buka pintu"

baru saja ashel ingin mengetuk pintu lagi tiba tiba saja Adel membukanya, ashel tersenyum dan Adel langsung mempersilahkan nya masuk

Adel tidak menutup pintunya dengan rapat, ashel sudah duduk dipinggir kasur milik adel, gadis itu tersenyum sedangkan Adel masih dengan ekspresi datarnya

"Lo ngancem, gua males"

"lagian kamu gak mau buka buka pintunya, Tante Gracia khawatir sma kamu" Adel sebenarnya tidak ingin Gracia sedih

"kamu gak berfikir mau pergi lagi kan?" Ashel beranjak lalu mendekati Adel, gadis itu menatap Adel lekat

"pikirin orang sekitar kamu Del"

Adel melangkah agar lebih dekat dengan ashel, ia meletakkan kepalanya dibahu ashel

ashel memeluk Adel, ia mengusap punggung Adel, ashel tau Adel butuh ketenangan

about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang