16

1.1K 90 4
                                    


"Chik, aku bisa jelasin" ucap vino menarik tangan Chika, gadis itu menepisnya

"apa lagi Vin apa?!" air mata Chika sudah tidak bisa ditahan lagi

"oke aku ngaku, aku emang ada hubungan sama dia, tapi ini semua karena kamu Chik!"

"kamu yang buat aku kayak gini, kamu terlalu sibuk sampe kamu gak bisa luangin waktu untuk aku!"

"dari kapan?" lirih Chika, dada nya sangat sesak

"2 bulan lalu" vino menunduk, Chika tertawa getir, sudah 2 bulan vino bermain di belakangnya

"kita putus!" Chika menampar vino, untunglah lorong kantor Chika tidak ada siapa siapa, pria dihadapannya itu menatap Chika memelas

"Chik maafin aku"

"maaf?! kamu brengsek Vin!" Chika berlalu pergi

"chik-"

sebuah tangan menahan bahu vino yang hendak mengejar chika, pria itu menoleh, ia mendapati seorang gadis yang menatapnya datar, dia adalah Ara

"kata dia putus bro, gausah dikejer" ucap ara sambil menepuk pundak vino, ia berlalu meninggalkan vino sendiri

___
______

saat ini Chika sedang berada di sebuah taman kota, tidak ramai, Chika memang butuh ketenangan saat ini, ia hanya duduk sendiri dibangku taman sambil terus menatap kebawah

wajah Chika masih sangat bengkak, bagaimana tidak? pacar yang sudah 3 tahun dipercayanya kini mengkhianati

"kamu jahat banget sih Vin" Isak Chika

tiba tiba saja seseorang menyodorkannya air putih, Chika mendongak mendapati Ara yang tengah tersenyum

kenapa Ara selalu ada disaat ia sedang bersedih, Chika mengambil minuman itu

"cantik banget kalo mewek gitu" goda Ara lalu ikut duduk disamping Chika

"gombal terus" ucapan Chika membuat Ara terkekeh

"oh ya? padahal aku gak jago gombal loh"

Ara sendiri bingung, kenapa dirinya sangat berbeda jika bersama Chika, sepertinya gadis itu belum sadar sesuatu

Chika masih diam, melihat itu membuat Ara merangkulnya, ia mengusap usap bahu Chika

"sakit banget Ra" lirih Chika

Ara masih merangkul Chika, Chika sebenarnya lelah hanya menangis sedari tadi, ia menyenderkan kepalanya di bahu Ara

"konsekuensi dari jatuh cinta itu patah hati Chik"

Chika menghela nafas berat, Ara benar

"aku juga lagi patah hati kok hehehe" Chika mengangkat kepalanya, ia menatap Ara

"kenapa?"

"orang yang aku cinta itu Chik, dia udah milik orang lain"

Chika tersenyum lalu memeluk Ara, kenapa dirinya harus seterpuruk itu sedangkan Ara saja bisa tetap tersenyum

Chika melepas pelukannya, ia menatap Ara dalam

"jangan kasihanin aku, aku gak papa kok" ucapan Ara membuat Chika tersenyum tipis

"oh ya kamu harus tau ini Chik"

"yang pergi jangan jadi sesal, siapa tau yang datang akan jadi kekal"

Chika tersenyum ia mengangguk mengerti

"makasih Ra, kamu selalu bisa buat aku feel better"

"ur welcome yessica"

about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang