11. Dua pilihan?

159 8 7
                                    

Happy reading








Setelah menunggu hampir setengah jam, hinata datang dengan dua mangkuk ramen di tangannya. Ramen lengendaris yg di jual di desa hinata.

Pria mungil itu menyodorkan satu mangkuk ramen untuk sakusa yang di sambut dengan hangat oleh pria itu "kau harus makan banyak sakusa-san"

Sakusa tersenyum kecil, ia tidak suka makan di luar seperti ini, karna tidak higienis. Tapi berbeda jika bersama hinata, ke nerakapun sakusa akan lakukan jika itu membuatnya terus bersama hinata.

"Kau tidak suka pedas shoyou-kun?" Sakusa melirik ramen milik hinata yg original.

Pria bersurai orange itu menggeleng, lalu lanjut melahap ramen miliknya.
"Aku tidak suka pedas, aku benci saat aku memakan makanan yg pedas aku selalu buang air besar setelahnya"

Hinata mengembungkan pipinya, lalu di cubit oleh sakusa "kau imut sekali sho"

"Sho?" Hinata mengangkat satu alisnya, tidak paham.

"Sho.. shoyou-kun?" Sakusa menatap hinata lalu tersenyum "apa aku tidak boleh memanggil mu seperti itu?"

Hinata yang di tatap seperti itu langsung memerah seketika, ia menutup mukanya dengan telapak tangannya "t-tentu saja boelh"

Sakusa terkekeh gemas, lalu mengusak surai orange itu dengan gemas. Ntah kenapa tingkah hinata selalu saja imut dan itu membuat sakusa tidak bisa menahan diri, ia ingin hinata.

"Ada yg ingin aku tanyakan padamu sho" sakusa menatap hinata serius.

"Apa itu?"

"Apa kau benar berpacaran dengan ushijima?"

Hinata membulatkan matanya penuh, ia baru sadar jika ia punya pacar.

"Dan apa dia tidak cemburu saat melihat kita bersama seperti ini?"

Mati sudah hinata hari ini!!!
Bagaimana bisa ia melupakan ushijapannya itu? Hanya karna seorang sakusa? Tidak tidakk... Tidak mungkin!!
Hinata hari ini belum mengecek phonselnya, sepertinya phonselnya pun mati karna tidak sempat ia charger semalam.

"Ahh... Ituu.." hinata menggaruk rambutnya yg tidak gatal, ia sedang mencari alasan.

"Aku anggap diam mu itu benar sho dan kau tidak berbicara padanya jika kita sedang berdua" tatapan sakusa berubah menjadi tajam, raut wajahnya susah untuk di deskripsikan.

Bagaimana ini? Hinata harus apa? Ia ingin berkata jujur, tapi ia tidak mau sakusa menjauhinya jika tau dia sudah memiliki kekasih.

"Aku lupa mengabarinya" hinata menunduk, lalu memukul kepalanya sendrii pelan.

Hinata baka!! Hinata baka!! Sekarang sakusa akan pergi karna tahu hinata sudah memiliki kekasih sekarang.

"Pantas dari tadi dia terus menatap kita di sebrang sana" ucap sakusa sambil menunjuk ushijima yg sedang berdiri di samping pohon besar dengan wajah terkejut.

Hinata menoleh ke arah yang di tunjuk sakusa, bummmm... Benarr di sana ada ushijima sedang berdiri dengan mata terkejutnya. Hinata merutuki kebodohannya, hari ini ia ada acara bersama ushijima.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 deadly virus hinata || sakuhinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang