3. kelainan hati?

1.6K 188 6
                                    

Happy Reading


"kau itu.." kageyama terus menarik lengan hinata menuju tempat latihan, sementara hinata hanya bisa pasrah di tarik oleh kageyama.

"yamete kageyama" hinata menghampaskan tangan kageyama, ia menatap tajam pria itu.

"apa?" ucap kageyama dengan muka tak bersalahnya.


"Apa yang kau lakukan?" hinata melepaskan gengaman tangan kageyama.

Kageyama menyeritkan alisnya, menatao hinata dengan tajam "aku? Apa yang aku lakukan?"

"Tentu saja menyeretmu keluar dari lingkungan kotor itu, hinata" ucap kageyama dengan penuh penekanan.

"Aku tau.. Tapi aku merasa bersalah dengan mereka, kageyama" hinata tidak enak hati dengan mereka karna sedari awal hinatalah yang menyusun rencana itu sendirian.

"JADI KAU SUKA BERADA DI SEKELILING BINATANG BUAS ITU?" kageyama menunjuk kantin tempat mereka keluar tadi.

"Aku hanya merasa tidak enak, kenapa kau jadi marah?" hinata menggigit bibir bawahnya, di teriaki oleh kageyama itu sungguh menakutkan, untung koridor sedang dalam keadaan sepi.

"LALU? KAU INGIN BERBALIK LAGI DAN MENEMUI MEREKA? BEGITU?" marah kageyama.

Ntah ada yang salah dengan kageyama, atau apalah itu. Yang jelas sekarang kageyama sangat menyeramkan, jiwa yang dulu ia tutupi sekarang hadir kembali.

"A-aku..-"

"Hinata" kageyama dan hinata menoleh secara bersamaan kearah sumber suara itu.

Sakusa menatap tajam kageyama dari jarak 5 meter, pria dengan masker itu berjalan menghampiri mereka berdua yang sedang terdiam mematung.

"Sakusa-san" kageyama menautkan alisnya, ia heran mengapa aura sakusa terlihat begitu menyeramkan?

"Ikut aku shoyou" sakusa menarik lengan hinata dan menyeretnya keluar dari lingkup si bakayama.

Hinata hanya bisa pasrah di tarik sakusa, sementara kageyama terdiam menatap kepergian sakuhina dengan nanar.



-DEADLY-




"Sakusa-san.. Kita ingin pergi kemana?" ucap hinata karna lelah di ajak berputar putar di gedung shiratorizawa.

Sakusa terdiam, ia menghadap kebelakang menatap hinata yang juga sedang menatapnya, sakusa melepaskan maskernya.

"Kau baik baik saja shoyou?" ucap sakusa kepada hinata, sedangkan lawan bicaranya di buat kebingungan dengan tingkah makluk berambut keriting ini.

"Memangnya aku kenapa?" hinata memiringkan kepalanya.

"Tentang tobio.. Dia memarahi mu kan?" kutuk sakusa sekarang juga, mengapa ia jadi peduli dengan hinata? Apakah ada yang salah dengan dirinya?

Mendengar ucapan sakusa membuat hati hinata kembali bergetar, matanya memanas, ia ingin menangis. Sesering apapun ia bertengkar dengan si bakayama itu, tetap saja kageyama tidak pernah marah sehebat itu, dan tentu membuat hinata ketakutan.

"A-aaku.." bibir hinata bergetar, ia menumpahkan air matanya begitu saja, bahunya turun dan juga suhu badannya mendadak panas.

"Jangan menangis shoyou" sakusa mencondongkan tubuhnya, mencoba melihat wajah hinata yang sedikit menunduk. Di lihatnya wajah itu baik baik, mata dan wajah yang memerah, bibir yang gemetar ketakutan.

 deadly virus hinata || sakuhinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang