2. virus hinata

2.2K 233 18
                                    

Happy Reading

"Waaah di luar hujan" hinata menatap keluar dengan bosan, pertandingan antara burhan dan kucing sudah selesai karna mereka kecapean tentunya, hinata dan sakusa di tinggalkan berduaan karna para pasangan gila itu tidak mau membantu membereskan kekacauan yang mereka buat, padahal akaashi ingin membantu namun di tarik paksa oleh bokuto sekarang tersisa mereka berdua yang sudah selesai membereskan kekacauan tadi.

Satu fakta yang hinata tau tentang sakusa, bahwa pria itu suka bersih bersih dan selalu membawa disinfektan kecil yang ia semprotkan di tempat tempat yang terjangkau.

"Sakusa-san" hinata memandang lurus ke depan, ia sudah tidak tahan lagi, ia ingin keluar sekarang.

"Ada apa? Wajah mu terlihat sangat panas shoyou" ucap sakusa, memandang wajah hinata yang memerah.

"Bukan apa apa"

"Aku sudah tidak tahan lagi sakusa-san" hinata memandang sakusa dengan wajah sendunya.

Sakusa terkejut, apa maksudnya tidak tahan?

"Aku ingin keluar sekarang" ucap hinata dengan bibir gemetar, sakusa menelan ludahnya.

"Apa mak-" ucapan sakusa di potong oleh hinata.

"Aku ingin keluar dan pergi kekantin, aku ingin makan, aku sudah tidak tahan cacing di perutku sedang demo" hinata memegang perutnya, tadi selepas pertandingan selesai hinata langsung di seret oleh si bogeyama jadi ia tidak sempat makan.

Sakusa menegang seketika, suhu di wajahnya mendadak panas padahal sedang hujan dan cuaca dingin. Ia memalingkan pandangannya dari hinata, tunggu.. Apa ini? Mengapa jantung sakusa berdetak sangat cepat dan seakan mau meloncat keluar dari mulutnya.

"Sakusa-san kenapa?" hinata yang melihat gerak gerik aneh sakusa mulai panik, pria itu terus memegangi dada sebelah kirinya.

"Kau baik baik saja sakusa-san?"

"Daijobu" ahhhh rasanya sakusa ingin mati, ia tidak pernah merasakan seperti ini, apa ini virus? Virus mematikan dari Hinata.


-DEADLY-

"Kuro-san" ucap lev yang sedang berjalan bersama hinata, kuro dan juga kenma.

"Ada apa lev" alis kuro tertekuk, tumben sekali nada bicara lev terdengar serius.

"Aku ingin bertanya" ucap lev sambil berhenti, di ikuti yang lainnya.

"Bertanya apa?" kuro melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kenapa ikan tidak bisa bicara? Seminggu yang lalu aku membeli ikan dan ku ajak bicara, namun dia tidak bisa bicara. Lebih baik aku pelihara kucing lebih banyak saja" lev cemberut, pipinya mengembung, tangannya telipat di depan dada.

Kuro, hinata dan tentunya kenma sudah menghelan napas berat, mereka tahu jika pertanyaan dari lev itu selalu abstrak.

"Begini.. Jika kepala mu aku tengelamkan kedalam air apa kau bisa bicara, lev?" ucap kuro kemudian pergi meninggalkan lev bersama hinata dan kenma.

 deadly virus hinata || sakuhinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang