Bab 20: Bersemi

872 136 45
                                    

My Precious Top Star
Naruto belong to Masashi Kishimoto
Naruto & Hinata Fan Fiction
Don't Like, Don't Read
Tulisan ini tidak sempurna
Semua latar, tempat, penamaan dalam cerita ini hanyalah fiksi
Happy Reading~





Hampir tengah malam saat Naruto dan Hinata tiba di Hotel. Naruto masih berada di kamar mandi, sementara Hinata menunggu giliran sembari membongkar barang bawaan. Dia juga menyiapkan pakaian tidur beserta perintilannya. Lalu meraih satu paperbag yang tertutup rapat, pemberian mama mertua sebelum mereka berangkat tadi pagi.

Hinata membuka paperbag tersebut bersamaan dengan Naruto yang keluar dari kamar mandi. Mengeluarkan isinya, Hinata tampak bingung menerka-nerka apa yang diberikan oleh mama mertuanya. Bahan kain? celemek? Ia tak yakin. Lalu mencoba mengurai untuk melihat lebih detail model yang seperti baju tersebut. Hinata mengangkatnya tinggi sampai ia memahami sesuatu.

"Astaga, apa itu?!" Pekik Hinata terkaget-kaget sampai reflek melempar benda tersebut.

"Ohooo, kau akan mengenakan itu malam ini?" Goda Naruto berjongkok di samping Hinata sambil terkekeh. Dia melihat sesuatu yang dibentangkan oleh istrinya saat baru keluar dari kamar mandi, adalah sebuah lingerie sexy berenda dan berwarna hitam.

"Seleramu manis juga." Timpalnya lagi sambil tertawa. Sebenarnya, tanpa diberitahu pun Naruto sudah tahu, Hinata tidak mungkin sengaja membawa hal seperti itu. Yahh, meski tidak menutup kemungkinan wanita itu akan mengenakannya suatu hari nanti, entah untuk siapa. Lagi-lagi pikiran yang membuatnya tak senang itu datang, membuat senyumnya perlahan memudar.

"T...tidak mungkin! Mama memberikan itu, dan mengatakan kk...ka..kalau itu akan berguna..hh. Ahh sudahlah." Terang Hinata terbata-bata, lalu memilih untuk tak melanjutkan penjelasannya. Dengan gugup dan menahan malu, ia memasukkan benda itu lagi ke dalam paperbag, kemudian memasukkannya ke dalam koper dengan buru-buru, sementara wajahnya sudah merah seperti lobster rebus.

Setelah itu, Hinata segera bergegas masuk ke kamar mandi sebelum ada kesempatan untuk suaminya itu menggodanya lagi.


🧸🧸🧸🧸🧸


Hari berikutnya, Naruto dan Hinata melakukan piknik di Ueno Park. Hinata sedang menghamparkan tikar lalu menata makanan dan minuman yang ia bawa dengan keranjang rotan. Tidak ada bento, hanya makanan simpel seperti sandwich, pastries, buah dan minuman ringan.

Naruto yang berdiri, menatap istrinya itu dengan kagum sekaligus bertanya-tanya kapan semua itu dibelinya dan bagaimana Hinata menyiapkan sampai selengkap ini?. Lalu, sesuatu terlintas dalam pikirannya.

"Tunggu, melakukan hal-hal seperti ini, pasti kau benar-benar menginginkannya kan?" Tanya Naruto menatap istrinya dengan mengulum senyum. Semua aktivitas selama mereka liburan, Hinatalah yang memegang kendali. Awalnya Naruto tak menaruh curiga, tapi semakin kesini yang mereka lakukan seperti hanya untuk memenuhi wish list seseorang.

"Hm? Memangnya Naruto-san sendiri punya ide atau keinginan mau seperti apa liburan kita?" Tanya Hinata yang bersimpuh dengan tangannya yang luwes menata makanan diatas tikar sambil sesekali melirik ke arah suaminya itu.

Naruto menggeleng, lalu menyedekapkan tangannya di dada, menghalau angin musim semi yang masih terasa sedikit dingin.

"Haa, mau bagaimana lagi kan? Aku juga tidak pernah berkencan sebelumnya. Jadi aku akan memanfaatkan suamiku dengan baik untuk hal-hal seperti ini. Otsukare, Naruto-sama." Ucap Hinata dengan senyum manisnya.

My Precious Top StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang