Sial, Quanrui lagi.
Gyuvin makin merapatkan tubuhnya ke bebatuan. Satu tangan memukul keningnya dengan ringan.
Kenapa aku selalu bertemu dengannya kemanapun aku pergi.
Ini akan baik-baik saja jika aku tidak melihatnya tadi, tapi sekarang aku malah terjebak.
Gyuvin benar-benar bingung. Jika ia menggerakkan satu jarinya, ia pasti akan langsung ketahuan. Tidak. Bahkan sepertinya sekarangpun ia sudah ketahuan.
Bagaimana caranya pergi dari sini?
Gyuvin mengangkat kepalanya sedikit. Berniat melihat situasi. Namun, ia hanya melihat bagaimana milik Rui itu dihisap oleh orang lain semakin dalam di dalam mulut.
"Telan lebih dalam." Suara Rui samar-samar terdengar. "Hisap lebih kuat. Tidak bisakah kau menghisapnya dengan benar?"
Mata Gyuvin semakin lama semakin membesar. Ia masih bertahan untuk menontoni kegiatan panas gratis yang cukup membuat degup jantungnya berdetak kencang.
Plak.
"Jilat setiap incinya dan hisap lebih keras. Untuk orang yang menatapku seperti minta diperkosa, usahamu ternyata masih belum cukup besar." Rui menatap jengah pria di depannya.
Dada Gyuvin memanas dan ia tidak bisa bernapas. Itu bukan hanya karena situasi abnormal menonton orang lain melakukan adegan dewasa yang sedang ia lakukan saat ini, dan itu bahkan bukan karena ia tidak ingat kapan terakhir kali melakukannya. Namun karena ia ingin secepatnya pergi dari tempatnya bersembunyi.
Aroma yang menarik dari pria gila itu terpancar dari setiap pori-porinya. Bahkan daya tarik seksnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Dia berbahaya. Aku tidak boleh lebih dekat dari tempatnya itu.
Ini bisa diumpamakan seperti seekor hewan yang memasuki wilayah jantan yang lebih kuat lalu berlari dari tempat itu secara naluriah.
Gyuvin memang harus pergi. Perlahan-lahan badannya ditegakkan kembali, kepalanya diangkat sedikit untuk membaca situasi lagi, hanya saja timingnya salah.
Mata Gyuvin begitu saja bertemu dengan Rui yang tengah menoleh ke arahnya dari kejauhan. Kemudian ia merasa seperti tercekik oleh rasa takut pada detik itu juga.
Bibir pria cabang eropa itu terangkat. Menyeringai kecil saat melihat Gyuvin.
Itu ejekan atau ancaman???
Dia seolah-olah sedang bicara padaku, "orang lemah sedang bersembunyi di sini." untuk membuatku takut.
Lebih baik aku kabur. Aku harus cepat-cepat pergi dari sini.
Jika aku kabur diam-diam, dia tidak akan mengejarku.
Quanrui gila. Apa dia tidak lelah? Padahal dia sudah berbaris sepanjang hari. Kenapa dia tidak tidur dengan damai saja sekarang?!
Saat Gyuvin ingin memanjat, ia membatalkan niatnya. Ia merasa bahwa pria yang sedang menghisap penis milik Rui sedikit mirip dengan Anton. Tubuh lembutnya memiliki image yang sama dengan staf administrasi yang ia sukai itu.
Ayolah, bro. Jika kau sudah memiliki partner, tolong berhentilah menggoda Anton. Kau benar-benar playboy. Dasar orang gila tidak punya akal.
Keberuntungan Gyuvin hari ini benar-benar buruk. Walaupun begitu, ia berhasil memanjat bebatuan dan berada di bagian atas. Dalam jarak sejauh ini seharusnya ia sudah aman.
Kepalanya sekali lagi menoleh dan betapa kagetnya ia saat melihat ada seseorang di atas sana. Tepat di atas Rui dan partner seksnya. Sepertinya menonton diam-diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSION - CANON RICKGYUB
ActionPassion is an ongoing manhwa written by Yuuji and illustrated by Kangjak. A canon au just for fun and not for any intention. - Info: - cerita ini banyak mengandung kekerasan, darah dan pertarungan. - minor tidak diperkenankan untuk membacanya. - sl...