❀
"Harusnya toko Ko-chan di daerah sini kann. Atau pindah yaaa? Euummm, 2 tahun yang lalu yaaa..."
Sang gadis terus berjalan mencari tempat tujuannya sedari ia sampai kembali ke Makochi, kota kelahirannya. Hingga ia mendengar wanita yang meminta tolong. Menghentikan langkahnya dekat gang kecil, lalu berjalan secara perlahan menuju sumber suara.
"Sudah kubilang, aku tidak mau. Lagipula aku sibuk!!" Terlihat seorang wanita yang berusaha melepaskan tangannya yang dicengkram kuat oleh seorang pria.
"Ayolahhh, sebentar saja.. Ini tidak akan lama jika kau berhenti memberontak."
"Lepaskan!! Sudah kubilang, Aku sibuk!!"
Bukannya berhenti, sang pria terus melancarkan aksinya. Tangan yang lainnya bergerak berusaha melepaskan pakaian sang wanita.
"Menjijikan. Lepaskan tanganmu! Kau menyakitinya, sialan!" Sang gadis menepis keras tangan pria yang mencengkram kuat wanita dihadapannya itu.
"Wah.. Apa yang gadis manis lakukan disini?" Tangan yang tadi ditepis kini beralih memegang dagu gadis di hadapnnya sembari memberikan smirk. Bau alkohol menusuk indra penciumannya.
"lepaskan tanganmu, kau benar-benar menjijikan!!"
"Gadis manis, kau sudah mengganggu waktuku. Sebagai gantinya kau yang akan menghabiskan waktu bersamaku."
Jika tadi sang gadis menepis tangan sang pria, maka sekarang gadis itu memukul tengkuknya. Ketika sang pria akan terjatuh, ia membantingnya cukup keras. Lebih dari cukup, untuk membuatnya tidak sadarkan diri beberapa saat.
Sang gadis pun menepuk kedua telapak tangannya, lalu berbalik menghadap wanita yang sempat ia abaikan. "Apa nyonya baik-baik saja?" Tanya sang gadis khawatir.
"Ah, aku baik-baik saja. Terima kasih telah menolongku, etto..." Wanita tersebut berterima kasih sembari membungkukkan badannya dengan mata berkaca-kaca, lalu bangkit kembali ketika ia tidak tahu nama gadis yang telah menolongnya.
"Hikaru (Name), panggil saja (Name)." Ucapnya sembari tersenyum lembut.
"Sekali lagi terima kasih telah menolongku, (Name)." Sang wanita mengusap matanya lalu membungkuk sekali lagi pada (Name).
"Ah tidak apa-apa, itu bukan masalah besar. Sudahlah berhenti membungkuk, itu cukup aneh."
"Um. Ah, bagaimana jika kubelikan kau roti yang terkenal di kota ini. Jika rotinya masih hangat rasanya sangat enak lohh..."
"Ti-tidak perlu. (Name) sudah mak-" Ucapannya terpotong kala perutnya berbunyi minta diisi. (Nem) hanya bisa menunduk dengan wajah yang mulai memerah.
'Ahhh, memalukan!!' Batinnya menjerit, berapa memalukannya bilang 'tidak' tapi secara jelas tubuhnya memberi reaksi sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleepy Girl || Wind Breaker X F!Reader
Fanfiction"Kamu yakin mau sekolah di SMA Fuurin? Walau bisa bertarung, kamu itu perempuan lohhh. Fuurin isinya cuman anak cowok, kamu yakin gak bakalan kenapa-napa?" "Kamu anak baru disini? Kenapa milihnya sekolah Fuurin?" "Lah kok kamu malah ngelindungin sih...