❀
"Emangnya masih bisa ya? Umur kamu kan 17. Pertumbuhan perempuan tuh mentoknya di umur 16 kan, udah lewat 1 tahun dongg." Kalimat itu dengan mulusnya keluar dari lisan Hiiragi, tanpa adanya beban di tiap katanya.
"Bukannya (Name) baru 16 tahun yaa?? Kemaren kan baru 16, kenapa hari ini tiba-tiba (Name) jadi 17 thun Hii-kun??" (Name) malah menatap penuh tanya pada Hiiragi. Seingatnya ia baru saja menginjak usia ke 16 nya, namun hari ini tiba-tiba Hiiragi mengatakan jika ia sudah menginjak 17 tahun beberapa bulan yang lalu.
"Kan ulang tahun yang kemaren emang yang ke 17 (Nameee), aku 1 tahun lebih tua darimu. Memangnya mau tumbuh setinggi apa sih? Segitu udah tinggi buat perempuan mah."
"Ehh . . Wishlist (Name) pas 17 tahun kan tingginya bisa sampai telinganya Ita-kun. (Name) masih pendek. Pas foto bareng Ita-kun, Ime-chan, Hii-kun, Tsubaki-nee aja (Name) jadi keliatan kayak anak SD tau." (Name) mengerucutkan bibirnya, baginya ia masih termasuk ke dalam pendek.
Ya gimana yaaaa.... Itu mah temen-temennya aja yang pada makan tiang listrik dari kecil. Jadi pada gede gede, kek Titan. (*'﹀'*)
"Tapi menurutku (Name)-kun sudah sangat tinggi untuk perempuan. Kalau (Name)-kun lebih tinggi dari sekarang (Name)-kun akan susah untuk dapat jodohnya lohhhh. Pasti banyak yang insecure karena mereka lebih pendek darimu, (Name)-kun." Jelas Suo.
(Name) hanya mengangguk pasrah, ia tidak bisa membalas perkataan Suo. Sedangkan Nirei masih diam, dia sedang mencerna perkataan yang dari tadi ia dengar. Otaknya masih belum mencerna informasi yang ia dapatkan dari Suo juga Hiiragi.
"Oi, kenapa Fuurin nerima anak perempuan lemah kek dia?! Terus kenapa dia malah di kelompok kita?!?" Protes Sakura (lagi), entah yang ke berapa untuk hari ini.
Ah, Nirei paham sekarang. Ia menemukan titik terang dari rasa yang mengganjal dalam benaknya dari tadi.
(Name), orang yang tadi menawarkannya dango saat awal-awal, orang yang sedari tadi berada di sebelah Suo, yang tadi melukis di tembok paman pemilik toko taiyaki sambil mengatakan 'lukisannya cantik seperti yang lukis.' Alasan Hiiragi juga Sugishita melirik tajam padanya karena menyinggung 'makanan'.
"Jadi, (Name)-san itu PEREMPUAN!?!?" Seru Nirei terkejut. Yang lain hanya memberikan tatapan heran pada Nirei.
"Ehh, bukannya sudah jelas yaa?? Kukira kamu sadar jadi tak perlu (Name) kasih tau, soalnya Suo dan Haru juga sadar."
Ah, benar juga dari suara saja sudah menunjukkan kalau (Name) itu perempuan. Dari perilakunya saja sudah terlihat jelas. Kenapa ia bisa tidak sadar . . . atau mungkin karena (Name) lebih tinggi darinya?? Atau karena pakaian yang mereka gunakan sama, jadi ia tidak sadar?
Entahlahhhh, ia juga tak tau. Mungkin Nirei sedang banyak pikiran 🤔
*
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleepy Girl || Wind Breaker X F!Reader
Fiksi Penggemar"Kamu yakin mau sekolah di SMA Fuurin? Walau bisa bertarung, kamu itu perempuan lohhh. Fuurin isinya cuman anak cowok, kamu yakin gak bakalan kenapa-napa?" "Kamu anak baru disini? Kenapa milihnya sekolah Fuurin?" "Lah kok kamu malah ngelindungin sih...