prologue

120K 4.8K 157
                                    


  "Let's not fall in love, we don't know each other very well yet."

Big Bang - Let's Not Fall In Love


  ***************************  


GELAK tawa dan suara orang berbincang-bincang memenuhi seisi ruangan yang dipenuhi oleh ratusan tamu undangan di pernikahan akbar malam ini. Suara dentingan gelas terdengar dari segerombolan pengusaha pria yang tengah membicarakan bisnis mereka dan memamerkan harta kekayaannya. Suara tawa heboh terdengar dari segerombolan ibu-ibu sosialita yang menenteng tas bermerek dengan make up tebal dan pakaian serba wah.

Radha memberikan senyum super terpaksanya setiap ada tamu yang datang menyalaminya, ia melirik kearah kanannya, seseorang dengan aura mengintimidasi yang sedang menerima salaman dari orang-orang tetap dengan raut wajah datarnya.

Pria itu bernama Maximilian Archangelo Dexter, CEO dari perusahaan pertambangan batu bara  terbesar di Indonesia. Terkenal sebagai pria bertangan dingin, kejam, tegas, dan mengintimidasi. Dan pria itu sudah resmi menjadi suaminya sejak pengucapan janji perkawinan mereka di gereja tadi pagi, kenyataan yang membuat Radha mengerang frustasi di dalam hatinya.

Setelah resepsi yang cukup melelahkan--dan memuakkan-- Radha mengikuti langkah kaki Max menuju salah satu kamar yang digunakan sebagai tempat tidurnya--ralat, mereka malam ini alias malam pertama.

Shit. Radha lupa memikirkan hal ini!

Max dengan santainya membuka pintu kamar dan dengan amat sangat tidak gentleman ngeloyor masuk.

'Harusnya dia kan bisa nyuruh aku masuk duluan,' sungutnya.

Bagaikan anak anjing yang mengikuti tuannya, Radha berjalan dibelakang Max menunggu apa yang akan dilakukan pria itu selanjutnya.

Menyadari Radha hanya diam saja, Max membalikkan tubuhnya dan menunduk kebawah untuk menatap Radha yang cukup jauh dibawahnya. "Anda ingin mandi dahulu? Atau saya?"

Radha mengerang dalam hati, kenapa pria ini masih saja bersikap super duper formal terhadap dia yang notabene istrinya?! "Anda duluan."

Max mengangguk dan pergi meninggalkan Radha menuju kamar mandi. Setelah memastikan Max memasuki kamar mandi, Radha berjalan mondar-mandir memikirkan cara untuk terlepas dari manusia robot--tidak, sebutan itu terlalu bagus, iblis jahat lebih cocok untuknya.

Radha menatap jendela kamarnya, ia membukanya dan menyunggingkan senyum culasnya mendapati terdapat balkon yang terhubung dengan jendela itu. Dengan hati-hati ia mengangkat wedding dress-nya dan melangkahkan kakinya keluar menuju balkon, ia mengeluarkan tali dari dalam rok yang ia siapkan untuk menahan bobot dirinya dengan mengaitkannya ke balkon tersebut.

Well, ada keuntungannya juga dahulu dia suka mengikuti kegiatan rock climbing saat masih kuliah. Ketika ia hendak mengikat tali tersebut di balkon sebuah suara menghentikan aktivitasnya. "Berhenti disana." Tubuh Radha menegang seketika, ia tidak berani menoleh ke arah suara tersebut. "Berhenti disana dan jangan lakukan apapun kalau anda tidak ingin saya tiduri malam ini juga. Di balkon."

Suara dingin itu membuat Radha menelan ludahnya susah payah, ia memutar tubuhnya dengan amat sangat perlahan dan bertatapan langsung dengan tatapan tajam serta aura mengintimidasi yang membuat nyalinya ciut seketika. Bibir tebal Max membentuk sebuah lengkungan tipis yang Radha ketahui kalau itu bukanlah senyum tulus--apalagi senang!

"Anda tidak bisa kabur dari saya, Nona Brathawidjaya." Max berjalan mendekat kearah Radha, gadis itu berusaha mundur menghindari Max sampai punggungnya berbenturan dengan balkon hotel yang keras. Radha mencengkram pembatas balkon dengan kuat. "Kita sudah menikah."

"Dan itu karena keluarga anda memberikan anda ke saya." Pria itu membungkukan tubuhnya dan bibirnya mulai mendekat ke ujung telinga Radha yang mulai panik setengah mati. "Anda juga menyerahkan diri anda kepada saya bukan?"

'Ya Tuhan tolong kuatkan aku menghadapi iblis yang kabur dari neraka-Mu ini.'

Radha bisa mencium aroma lemon segar bergamot, bercampur dengan bunga zaitun, kayu Guaiac, dan biji tonka yang menguar dari tubuh pria itu, Radha yakin Max menggunakan parfum Acqua di Gio keluaran Giorgio Armani yang aromanya amat sangat dia sukai--well, dia kesal juga karena Max ternyata menggunakan parfum itu--

"Anda tidak perlu takut begitu, Nona." Max menjauhkan tubuhnya dari Radha yang jantungnya mulai memompa darah berlebihan. "Saya tahu anda takut saya akan melakukan 'ritual malam pertama' dengan anda tetapi saya bukanlah tipe lelaki yang memaksa wanitanya untuk berhubungan kalau wanita itu tidak mau."

"Dan juga..." Max tampak mengambil jeda dan menatap Radha dengan pandangan menilai. "Saya kurang begitu menyukai wanita dengan cup bra B." Setelah mengucapkan hal itu, Max dengan santainya meninggalkan Radha yang melotot tak terima.

'Sialan!!!' maki Radha kesal.



***************************


Yeay akhirnya kita bertemu dengan tuan pengguna logika, Max dan nona pengguna perasaan, Radha!

Meskipun dari sinopsisnya mungkin cerita ini kelihatan bosenin dibanding dua seri sebelumnya, cerita ini masalahnya bakal agak lebih kompleks karena melibatkan keluarga dan bisnis juga disamping fokusnya ke cinta-cintaan karena keduanya sama-sama dari kalangan atas (dibandingkan dengan Maura yg orang biasa dan Odi yg keluarganya memilih utk nggak terlibat dalam dunia bisnis)

Cerita ini juga bakal lebih gelap dari dua cerita sebelumnya karena Max adalah sosok yang jauh lebih kejam dibandingkan Veron dan Stefan. Max adalah tipe tokoh utama pria yang mungkin bisa kalian sekali suka bakal suka banget dan benci bakal benci banget. Radha sendiri juga tipe tokoh utama wanita yang kelihatannya membosankan tapiii seiring berjalannya cerita semoga aku bisa nunjukkin perubahan sikap Radha.

In the end, ini adalah kisah terakhir dari rangkaian 'The Marriage Contract Series'. Aku udah menyiapkan kisah seri ini emang cuma tiga seri aja dimulai dari Me and Mr. Perfect, Deadline!, dan Let's Not Fall In Love ini (planning cerita ini udah dari tahun 2015 akhir fyi dan baru kesampaian sekarang huhuhu.) Sedih sih melepas seri ini tapiii yasudahlah :')

Buat yg tertarik bisa masukin library dulu! Buat yg mau langsung cus baca pas masih on going, boleh banget! Buat yg mau baca pas udah tamat, boleh juga kok! Buat yg merasa blm tertarik boleh di skip dulu juga tanpa harus maki-maki atau kasih komen nggak enak ya.

Enjoy the story! xx

Let's Not Fall In Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang