Mobil sport merah beserta 4 motor berrwarna hitam berhenti dipekarangan vila yang tampak begitu mewah, Vincent keluar dari mobilnya dan pandangannya begitu tajam.
"GAREKSA!" teriak Jefri dengan penuh amarahnya.
Anak Gareksa yang tak keluar membuat Nael serta Danil ikut murka, mereka mengambil batu berukuran besar dan melempar kearah jendela vila itu. Tak lama anak Gareksa keluar namun Haikal tak ada, Jefri tersenyum miring saat melihat anak Gareksa yang keluar.
"Berani banget lo ke sini, gatakut mati?" tanya salah satu anak Gareksa kepada kelima pria ini.
"Yang ada lo semua mati, berani banget lo bawa princess alfebort," sahut Nael dengan menatap anak Gareksa.
"Oh jadi cewe yang tadi Haikal perkosa ternyata princess alfebort," seru salah satu anak Gareksa dan diakhiri kekehan kecil.
Mendengar ucapan itu, langsung membuat amarah Danil semakin tinggi.
"Woi bangsat! mana ketua banci lo semua!" teriak Vincent.
"Kepo banget, Vin. Ngapain lo peduli sama tuh cewe, bukannya lo gasuka keliatan peduli ke cewe?"
Vincent mengalihkan pandangannya dan langsung menendang salah satu anak Gareksa hingga tersungkur, Vincent tak hanya menendang melainkan memukul wajah pria itu.
Anak Gareksa yang melihat itupun langsung membalas perbuatan Vincent, dan terjadilah pertaruhan.
20 vs 5 orang bukanlah hal yang sepele, buktinya kelima pria ini begitu dibuat kalang kabut oleh 20 orang yang mereka hadapi. Apalagi wajah Elga yang penuh luka goresan beling, dan hidung yang sudah mengeluarkan darah.
"ARGH BANGSAT LO BABI!" Nael yang terpojok langsung mengambil batu lalu memukul kepala salah satu anak Gareksa yang mengeroyokinya.
Nael mengusap ujung bibirnya yang mengeluarkan darah, nafasnya terengah-engah.
Nael tersenyum lebar, "Lo pikir lo semua bisa buat gue terpojok, hah!"
Jefri yang hadapi 4 orang sekaligus begitu terpojok, apalagi salah satu dari mereka tak sengaja menunjukkan barang tajam.
"Woi bro, lainkali ikut latihan tinju sana!" Danil langsung menonjok wakil ketua Gareksa yang sedari tadi menghantam wajahnya.
Danil bangkit berdiri, memegang lengan kirinya yang terluka.
Sedangkan Vincent menatap 5 orang didepannya, dia tersenyum tipis.
"Lo mau beneran mati?" tanya Vincent.
"Oh kayaknya bro nih orang minta dihantam," ujar anak Gareksa.
Vincent menyalakan rokoknya, menyesap rokok itu.
"Fuck!" umpat anak Gareksa saat Vincent menendangnya.
sedangkan 4 orang yang lain mencoba membantu temannya dengan cara mengeroyok Vincent, namun wajah Vincent begitu santai.
"LO SEMUA YANG BAKAL MATI DITANGAN GUE ANJING!" vincent membalikkan keadaan, 5 orang pria itu langsung tumbang.
Yang tadinya 20 anak Gareksa yang sangat bersemangat kini tersungkur kelangai, Nael mendekati wakil ketua Gareksa.
Dengan sengaja Nael menginjak kaki musuhnya yang terdapat luka, hingga teriakan kesakitan terdengar.
"BAJINGAN, SAKIT ANJING!"
Nael hanya tersenyum dan dirinya tetap menginjak kaki musuhnya, "Jawab dimana tuh banci pergi!"
"GUE GATAU!"
"Jawab babi!" paksa Nael.
"Atau lo mau lumpuh selamanya?" ancam Nael.
"Di danau yang dekat sini, awhh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Boy
FantasíaBercerita tentang satu perempuan yang terjebak hubungan badan dengan 5 pria.