Beberapa minggu setelahnya. Keadaan Sephora sudah lebih membaik, dan ia memustuskan untuk bersekolah kembali. Disekolah Sephora kembali ceria, entah kenapa kelima pria itu tak lagi menganggunya karena mereka akan persiapan ujian kelulusan.
"Keadaan lo udah membaik kan? terus debay nya?" tanya Jinji dengan memelankan suaranya.
Sephora menghela nafas, "ini antara senang atau sedih, janinnya udah keguguran," sahut Sephora dengan tersenyum paksa.
"Walaupun gue ga mau punya anak di usia begini tapi gue rasa bersalah banget karna enggak bisa jaga dia," lanjut Sephora.
Jinji mengusap punggung temannya itu begitu lembut, "sabar ya.. Yang terpenting sekarang keadaan kamu sudah membaik."
Sephora tersenyum dan mengangguk.
"Terus lo belum bilang soal lo keguguran ke mereka?" tanya Jinji lagi.
"Sudah, ya seperti pria brengsek pada umumnya mereka ga ada rasa bersalahnys, tapi yasudahlah."
"Aku doain semoga kamu bisa lepas dari mereka, tenang mereka nggak lama lagi bakal lulus," ucapan Jinji menenangkan Sephora.
Pintu kelas dibuka secara paksa hingga suara dobrakan menggema diruang kelas ini, seluruh mata memandang sosok lelaki yang berdiri dipintu dengan wajah yang panik.
"RA, LO DIPANGGIL KA NAEL! CEPETAN SEKARANG KELUAR!" teriak pria itu dengan menatap wajah Sephora.
Sebelah alis sephora terangkat, "maksud?"
"Cepetan, Ra."
Sephora langsung bangkit berdiri kemudian berlari keluar kelas, di loby depan sudah sangat ramai karna Nael mengamuk.
Ternyata Nael tengah bertengkar dengan Jaynendra, sungguh hal yang membuat seisi sekolah terkejut karena ini pertama kalinya Nael berantem perihal kecemburuannya terhadap kedekatan Jaynendra adik kelasnya dan Sephora.
Sephora mendekati kerumunan itu, bahkan para guru tidak bisa menghentikan aksinya begitu teman dekat Nael. Kursi-kursi berbahan kayu yang berada disana patah akibat keduanya, umpatan serta perkataan yang kasar keluar dari mulut keduanya.
"Ka vincent, tolong hentiin ka Nael," mohon Sephora dengan mendekati Vincent yang hanya diam.
Vincent menatap wanita kecil itu sekilas kemudian kembali menatap Nael, "gapapa, biarin. Kan ini yang lo mau."
"Ka! apa-apaansih!"
"Kaka nggak kasian liat adek kelas kaka yang udah babak belur gitu?" Sephora menatap Vincent.
Mata Sephora kembali menatap Danil yang berada disebelah Vincent, "Ka.. Please hentiin Ka Nael, Jaynendra bi-"
"Kalau Nael denger ucapan lo itu pasti pahlawan kesiangan lo itu mati," potong Elga dengan melirik Sephora.
Sephora geleng-geleng kepala dengan tingkah mereka, dengan penuh kesadaran, Sephora jalan mendekati Nael.
"Ka!"
Dua kancing atas Nael terlepas dari seragam akibat tarikan Jaynendra dikeraknya, bahkan keringat yang bercucuran dan darah yang keluar dari hidung.
Semua orang berbisik-bisik melihat apa yang Sephora lakukan, apa mereka pacaran? tentu itu semua orang pikirkan.
"KA!!" Sephora menarik kuat Nael.
Seketika Nael menoleh kebelakang, dia melihat Sephora yang berada dibelakangnya.
"Cukup, kak! kaka nggak kasian liat muka Jaynendra?" Ya, ucapan itu kembali memancing amarah Nael.
Nael tersenyum miring, "ohh.. Jadi lo suka sama bocah tai ini? selera lo rendahan ya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Big Boy
FantasiaBercerita tentang satu perempuan yang terjebak hubungan badan dengan 5 pria.