R.S.V.P - song mingi [end]

0.2 kekurangan

Aku kan temenan sama Yunho, jadi aku diundang ke nikahannya dia. Mingi juga, soalnya mereka sahabatan. Terus Mamanya Mingi tau kalau anaknya juga diundang, jadi beliau nyuruh Mingi berangkat bareng sama aku ke kondangan.

Dan anaknya mau-mau aja.

Tapi anaknya ini kurang berotak.

Tau kok muka sama perawakan dia sangar, tapi harusnya dia mikir, kira-kira perempuan kalau ke kondangan tuh umumnya pakai baju seperti apa.

clue: sesuatu yang bukan celana.

Aku pakai dress panjang, dipaksa buat naik motor ninja yang boncengannya setinggi harapan orang tua itu, dengan aku yang hanya setinggi angan-angan semut yang ingin ngambilin remahan kue nastar di atas meja.

“Ya lo gak bilang sih!” Gitu katanya, malah dia yang ngomel, cowok nih katanya mikir pakai logika, tapi yang ini punya logika apa enggak sih?!

“Ya menurut lo gue ke kondangan gitu bakalan pakai apa, ha?? Celana training?!”

“Terus gimana, anjir? Masa gue balik??”

“Tunggu di sini! Gue ke rumah sebelah dulu!” Titahku sambil nunjuk dia.

Aku, dengan heels 10 senti ini berlari pelan ke rumah sebelah, buka pelan gerbangnya dan ngetuk pintu rumah yang salah satu daunnya terbuka. Keluarlah tetanggaku yang tampan, Seonghwa namanya, dengan senyum cerah dia menyapa.

“Eh, Fani? Ada apa?”

“Hehe, Mas Seonghwa sibuk gak? Boleh pinjem mobil?”

“Enggak sibuk kok. Bawa aja, oh iya, bentar, aku ambilin kuncinya.”

Lihat deh, hidupku tuh selalu dikelilingi oleh orang baik. Kecuali Mingi. Minta pinjem mobil aja langsung dipinjemin.

“Kamu mau ke mana emang? Cantik banget.” Puji Mas Seonghwa sambil ngulurin kunci mobilnya.

“Hehe, ke kondangan temen.”

“Sendirian aja?”

Aku gelengin kepala. “Sama temen.”

“Oh, mau jemput temennya?”

Aku geleng lagi. “Enggak.”

“Lho? Gimana?”

“Temenku di depan rumah, niatnya mau bareng tapi dia bawa ninja, aku mana bisa naik ninja sambil pakai dress begini? Belum lagi harus pakai helm, tatanan rambutku rusak dong, iya kan?”

“Iya ya, temenmu kok bodoh begitu?”

“Ya gitu lah, Mas.”