0.6 fokus

42 5 0
                                    

Sekarang kan yang nikah Yunho sama Mbak Flora, kan ya? Harusnya yang jadi pusat perhatianku sekarang mereka, kan ya? Tapi kenapa dari tadi Mingi selalu bikin fokusku terbagi?!

Omongan dia yang nanti bakalan ngambil jatah makananku di meja 7, beneran dia lakuin. Gak perduli sama pandangan para tamu lain, dia bolak-balik dari meja 7 ke meja 2 cuma buat ambil makanan tiap dibawain sama para waitress.

Dia yang ngelakuin, tapi entah kenapa aku yang malu. Padahal Mingi sendiri kelihatan gak malu sama sekali.

Terakhir, dia balik ke meja 2 sambil bawa dessert dan segelas air putih. Dia duduk, makan anteng banget. Temen-temen dia pada ketawa pelan ngelihat tingkah Mingi, lumayan bersyukur karena mulut mereka gak ada yang julid.

Masih kaya Mingi yang dulu, dia kalau makan lama banget, aku tadi beberapa kali coba niru cara makan dia, hasilnya aku gak kuat dan nyerah, mending makan sesuai tempoku aja.

Tapi ya, aku tuh punya pertanyaan di kepala, orang kalau makan sepelan ini, kira-kira mereka ngapain? Menikmati rasa makanannya atau cuma males nelen?

Aku harus nyari jawabannya sendiri!

“Mingi,” Aku manggil, dia noleh, mulutnya masih ngunyah. “enak?”

“Apa? Ini?” Dia nunjuk dessert dia yang baru dicolek beberapa sendok kecil. Aku ngangguk. “Enak.”

Tapi dia baru makan krimnya, belum sampai ke dalemnya.

“Lo makan gitu nikmatin apanya?”

“Makanannya.”

Hih.

“Iyaa, tapi yang lo nikmatin tuh apanya? Rasanya, kah? Teksturnya?”

Dia gelengin kepala. “Gatau.”

“Ha?”

“Gatau. Makan tinggal makan, kan? Kenapa?”

Aku kehilangan kata. Gak tau harus balas kaya gimana.

“Lo mau?” Dia nawarin, piring dessert dia udah dia geser sedikit ke dekat piring dessert punyaku. “Ambil aja.”

“Enggak, enggak! Gue cuma iseng nanya kok! Gue udah kenyang!”

“Oh, yaudah.” Dia narik lagi piringnya, sekarang dia colek lagi dessert dia sampai agak dalam, sendokan ini jauh lebih banyak dibanding sebelumnya. “Enak lho.” Kata dia sebelum masukkin dessert yang dia sendok tadi ke mulutnya, dan ngunyah sambil natap aku datar, yang entah kenapa aku nganggapnya kalau dia lagi iming-imingin aku.

“Kenapa? Gue ganteng ya?”

Ah, aku makin pengin nusuk lubang hidung dia.

R.S.V.P - song mingi [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang