"Dek Dirga, mbak mau ngomong sebentar." Tara mengajak adiknya mengobrol sepulang dari pertemuan dengan Bu Ria.
"Ya, apa mbak?" jawab Dirga sambil memindahkan bangkunya ke hadapan kakak perempuannya itu.
"Mbak mau pergi ke Kota Sungai lima hari." Tara menatap mata adiknya dengan kebingungan.
"Hah?!! Mau ngapain?!!" kaget Dirga mendengar pernyataan kakaknya tersebut.
"Tadi pagi diminta sama dosen, timnya butuh relawan untuk berangkat ke Kota Sungai." Tara menambahkan.
"Buat apa sih?! Kenapa ngedadak banget?!" Dirga tidak terima.
Tara mulai menceritakan tentang kejadian tadi pagi kepada adiknya. Dirga tidak mengerti mengapa Bu Ria meminta kakaknya untuk mengikuti kegiatan relawan, padahal menurutnya tidak nyambung dengan kejadian ketiduran di kelas.
Sebagai mahasiswi yang sudah enam bulan mengikuti kelas Bu Ria, Tara paham betul bahwa dosennya itu selalu mempunyai alasan logis. Banyak mahasiswa dan mahasiswi yang dihukum karena melakukan pelanggaran di kelas. Namun, 90% dari orang-orang yang kena hukum tersebut akan mulai bercerita hikmah dari hukuman yang diberikan dosennya itu.
Misalnya, Andi yang mengangkat telepon di kelas dan tidak sadar bahwa suaranya terlalu kencang sehingga Ia dihukum untuk menjadi sebuah pembawa acara di agenda seminar yang diadakan para calon dokter. Andi bercerita pada Tara bahwa tidak dihargai di dalam sebuah forum itu sangat menyakitkan, sehingga Ia mulai berubah dan tidak pernah tidak memperhatikan Bu Ria.
Atau Jingga dan Beta yang pernah mengobrol lama saat di kelas. Hal itu sangat menyebalkan bagi Bu Ria, sehingga Jingga dan Beta dipanggil ke ruangan untuk membersihkan laboratorium selama dua pekan berturut-turut. Ternyata di laboratorium tersebut terdapat penjaga yang sangat galak dan selalu memarahi keduanya karena tidak becus dalam membersihkan. Bagi petugas kebersihan yang sangat apik itu, Jingga dan Beta terlalu berisik untuk waktu yang sangat berharga apabila digunakan untuk bersih-bersih.
Dan bermacam-macam cerita lainnya.
Semua kisah itu diceritakan Tara kepada Dirga. Adiknya mulai mengangguk dan berpikir, "Kira-kira untuk kasus lo ini, beliau mau ngapain ya?"
"Entahlah dek. Yang gue pikir sih asik juga jadi relawan, gue bisa ngaplikasiin ilmu satu semester ini." Tara tersenyum membayangkan.
"Tapi mbak... Ayah gimana kalau lo pergi jauh......?" Dirga dan Tara menatap ayah yang sedang terbaring di kamarnya.
--------------------
Bersambung ke 'Bab 6 : Akan Kujaga'
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Duniaku
RomanceAntariksa, seorang perempuan yang ditinggal mati ibunya saat dinyatakan lulus sebagai mahasiswa kedokteran, berkata kepada Ayahnya, "Untuk apa aku menjadi dokter kalau ibu pergi?" Ganjil. Ayah justru tak bergeming dan memilih diam jangka panjang. A...