"Mbak, gimana kalau kita cerita ke Bude Ambar soal rencana kepergian lo ini?" Dirga memecah tangis Tara.
Antariksa menoleh, melihat adiknya dengan secercah harapan, "Boleh dek. Gue buntu."
"Gue aja yang ke rumah Bude. Lo jaga ayah ya, sekalian jemput Bima." kata Dirga sambil bersiap untuk pergi ke rumah Bude Ambar.
Tara mulai menyeka air matanya sembari melepas atribut yang Ia pakai dari kampusnya. Perlahan mengunjungi ayah yang sedang berada di dalam kamar. Ayah sedang tidur.
Tidak lama, Bude Ambar datang bersama dua adik Tara.
"Taraaa. Dimana kamu naak??" Bude Ambar memasuki rumah sambil mencari Tara dengan suara khasnya yang hangat.
Tara muncul tanpa suara dari kamar ayah sambil meringis, "Biar ayah nggak bangun Budeee hehehe."
"Iya nak." Bude Ambar mengelus kepala Tara lembut.
Setelah Tara duduk berhadapan dengan Bude Ambar, cerita mulai mengalir dari bibir Tara. Mudah baginya bercerita karena sejak kecil Tara sudah sering main ke rumah Bude Ambar, yang tidak jauh dari rumahnya. Tara menceritakan kebingungannya.
Tiba-tiba, muncul tangan dari belakang Tara. Ia kaget. Ternyata itu Ayah.
"Loh, ayah?! Kok di sini?!" Tara panik. Ayah malah meringis, duduk di hadapan Tara dan Bude Ambar.
Sunyi. Hanya ada suara Bima Sakti dan ocehannya. Suasana menjadi lebih tegang.
"Ayah tahu, kamu sangat ingin menjadi dokter..." suara serak basah Ayah mulai terdengar.
"Karena Ayah yang sering sakit selama 5 tahunan ini...." lanjut Ayah.
"Teruskanlah mimpimu. Ayah tidak apa-apa....." senyum Ayah tipis memandangi anak perempuan semata wayangnya itu.
"Ada Bude. Ada Dirga. Ada Bima. Dan ada Ibu....." air mata mulai keluar dari mata ayah, tipis namun pasti.
"Ibu pasti senang melihatmu..."
"Dan warga yang kamu datangi nanti pasti sangat bahagia karenamu...."
"Pergilah nak. Ayah baik-baik saja......" pandangan Ayah tak lepas dari Tara.
Sambil memegang bahu Tara, Ayah berkata, "Kamu pasti bisa jadi dokter yang baik. Mengobati ayah dan ibu...."
"Fokus ya nak...."
Untuk pertama kalinya Ayah berbicara lebih dari lima menit. Tara menangis haru. Diikuti Bude Ambar dan Dirga yang memeluk dari belakang.
---------------------
Bersambung ke Bab 8 : Berangkat
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Duniaku
RomanceAntariksa, seorang perempuan yang ditinggal mati ibunya saat dinyatakan lulus sebagai mahasiswa kedokteran, berkata kepada Ayahnya, "Untuk apa aku menjadi dokter kalau ibu pergi?" Ganjil. Ayah justru tak bergeming dan memilih diam jangka panjang. A...