Dirga dan Tara kebingungan. Tara lalu mengeluarkan air matanya, menangis sambil menatap adiknya. Dirga terdiam dan memeluk kakaknya.
Sejak kepergian Ibu, Ayah tidak pernah bicara lebih dari lima menit. Kepada siapapun dan konteks apapun. Ia benar-benar kehilangan motivasi hidup.
Keluarga Ayah yang tersisa adalah Bude Ambar yang tinggal tidak jauh dari rumah Tara. Ketika Ayah tidak ingin bangkit lagi, maka semua materi yang dipunya dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan. Ya, Bude Ambar sangat menyayangi Ayah yang merupakan adik semata wayangnya itu. Bagi Bude Ambar, Ayah adalah harapannya setelah orang tua keduanya pergi dari dunia ini selama-lamanya.
Setiap hari, Bude Ambar dan seluruh anak Ayah ikut menerapi sesuai yang dokter katakan : ngobrol hal-hal ringan. Dimulai dari cerita masa kecil hingga semua yang berhasil Ayah kumpulkan saat ini. Namun, dari semua cerita itu, Ayah akan termenung lama jika itu tentang Ibu. Membuat salah tingkah siapapun yang sedang mengobrol dengannya. Ayah tidak terima dengan kepergian Ibu.
Bude Ambar sangat sedih dan tidak siap dengan keadaaan ini, namun satu-satunya kalimat yang Ia ucapkan saat itu adalah, "Agung, mbak akan selalu ada di sini bersamamu. Kamu selalu akan kujaga...." sambil mengeluarkan air mata tanpa suara.
----------------
Bersambung ke 'Bab 7 : Fokus Nak....'
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Duniaku
RomanceAntariksa, seorang perempuan yang ditinggal mati ibunya saat dinyatakan lulus sebagai mahasiswa kedokteran, berkata kepada Ayahnya, "Untuk apa aku menjadi dokter kalau ibu pergi?" Ganjil. Ayah justru tak bergeming dan memilih diam jangka panjang. A...