CHAPTER 10

329 38 7
                                    

Suasana mansion Suppasit malam ini ramai, para maid dan juga Gulf sedang sibuk menyiapkan hidangan makan malam untuk Noeul dan yang lainnya, Peat juga ikut membantu menyiapkan berbagai macam hidangan di meja makan. Sedangkan Fort dan Bright, keduanya sedang asik berbincang di ruang keluarga.

"Peat sayang, tolong bantu papa bawa iga bakarnya nak..." Pinta Gulf

"Baik pa..." Dengan segera Peat menghampiri papa Noeul dan membawa mangkuk daging itu untuk dipindahkan di meja makan

"Apa lagi yang kurang ya sayang... Sup sudah, ayam goreng sudah, salad telur asin juga sudah, iga bakar sudah, jus dan buah juga sudah..." Gulf meneliti lagi hidangan makan malam itu

"Sepertinya sudah pa... Hidangan penutup juga sudah di siapkan maid, nanti tinggal menyajikannya saja" ternyata calon menantunya ini jago juga menyiapkan makanan, batin Gulf. Ia tersenyum dan memegang lengan Peat

"Terimakasih sudah membantu papa nak, ternyata menantu papa ini sangat pandai memasak" puji Gulf pada Peat

"Tidak pa... Peat masih harus belajar dengan papa" tidak hanya cantik dan pandai memasak, ternyata calon menantunya juga rendah hati, Gulf bersyukur Fort mendapatkan calon pendamping seperti Peat

Fort Bright side

Melihat Noeul kembali ke kamar, Mew mengikutinya dan membiarkan Fort dan juga Bright mengobrol sendiri.

"Daddy tinggal sebentar ya Bright, Fort kalian berdua mengobrol dulu ya..." Pamit Mew kepada mereka

"Iya Dad/Baik Dad" jawab keduanya

"Dimana Boss, kenapa dia tidak datang bersama mu Bai?" Tanya Fort

"Entahlah, dari tadi siang Boss tidak di mansion, aku juga menelfon nya berkali-kali, tapi Boss tidak menjawabnya..." kemana perginya Boss dari tadi siang, fikir Fort

"Apa dia bersama dengan gadisnya?" Sebenarnya Bright juga berfikiran yang sama, tapi ia juga tidak yakin

"Aku juga tidak tau pasti Fort... Seharusnya dia menghubungiku jika tidak bisa datang kesini, aku merasa tidak enak dengan papa Gulf dan Daddy Mew Fort" yang dikatakan Bright benar, seharunya Boss menghubungi nya terlebih dahulu

"Sepertinya Boss benar-benar mencintai gadis itu Bai...." Senyum Fort terlihat sangat masam, Bright tau apa penyebabnya

"Apa lagi yang bisa kita perbuat Fort... Bahkan papa dan Daddy kecewa dengan keputusan Boss saat itu..." Keduanya terdiam

Noeul side

Noeul tadi izin dengan papa nya dan juga Peat untuk kembali ke kamar nya, tadi Noeul sempat membantu papa nya menyiapkan makan malam mereka, tapi ketika ia melihat Bright yang datang sendirian Noeul jadi bertanya-tanya dimana Boss berada, apa Boss sedang bersama Aira? Karena dari tadi siang, sejak Boss berpamitan ke toilet kepada mereka, Boss tidak kembali lagi. Noeul tau, Boss hanya beralasan saja pergi ke toilet, padahal yang sebenarnya Boss pasti pergi bersama Aira. Noeul merasa sedih malam ini, padahal ia sangat berharap Boss datang ke mansion sebelum kepergiannya, Noeul ingin melihat wajah Boss dan menghabiskan malam bersama dengan sahabat yang dicintainya, tapi sepertinya keinginannya gagal.

"Kenapa kau tidak menelfon atau hanya sekedar mengirim pesan padaku Boss? Seharusnya tadi siang kau katakan saja jika tidak bisa datang malam ini, jadi aku tidak terlalu mengharapkan mu dan menunggumu" wajah cantik itu terlihat sedih, Noeul bersandar di dashboard ranjangnya

"Ternyata kau sangat mencintai Aira Boss, maafkan aku... Seharusnya aku tidak berharap lebih darimu, seharusnya aku tau posisiku di hati mu Boss" bibir Noeul tersenyum tipis, tapi yang sebenarnya perasaannya terasa sangat sakit saat ini

{END}PESAN TERAKHIR {BossNoeul}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang