CHAPTER 22

432 39 21
                                    

Boss di rawat di rumah sakit hanya tiga hari dan sekarang mereka sudah kembali ke Bangkok, bersama Peat dan juga Fort. Dan malam ini mereka berencana untuk makan malam di mansion Suppasit, mereka tidak hanya makan malam biasa, akan tetapi juga untuk membicarakan rencana pernikahan Boss dan Noeul yang akan di laksanakan lima hari lagi.

Sejak pulang dari Bangkok, keluarga Boss dan Noeul membiarkan Boss untuk membawa anak dan juga isterinya ke rumahnya sendiri, karena memang sudah seharusnya mereka tinggal bersama. Acara pernikahan juga akan digelar di mansion milik Boss yang sudah sangat lama ia persiapkan untuk Noeul saat pujaan hatinya itu kembali padanya. Tetapi untuk saat ini, keluarga kecil itu tinggal di rumah Boss yang jaraknya cukup dekat dengan mansion keluarga Suppasit dan juga mansion keluarga Summetikul.

"Daddy, papi... Kenapa lama sekali di dalam...? Ayo cepat keluar, grandma, grandpa, uncle Fort dan aunty Peat pasti sudah menunggu... Papi, Daddy...." Teriak Sean dari luar dressing room, tangan mungilnya juga menggedor pintu itu karena kedua orangtuanya sangat lama berdandan di dalam

Tetapi sepertinya kedua orangtuanya lupa jika Sean sedang menunggu di luar ruangan itu, karena keduanya yang masih berbalut kimono, saat ini sedang asyik bercumbu mesra. Boss duduk di sofa bulat dengan Noeul yang ada diatas pangkuannya, mereka masih saling berperang lidah dengan penuh nafsu, Boss begitu rakus mengobrak-abrik mulut Noeul dengan lidahnya, tetapi saat mendengar Sean berteriak dan menggedor pintu, Noeul melepas paksa cumbuan mereka

"Eugh Boss, cukup... Sean sudah menunggu kita, sebaiknya kita keluar eumhh mhh" baru saja ciuman mereka terlepas, tetapi kini Boss kembali menyesap bibir manis Noeul

"Sssttt eughhh...." Lenguhnya saat Boss beralih mengulum putingnya, Noeul mendongak dan tangannya meremas lembut rambut belakang Boss, ia sangat menikmati mulut Boss yang hangat dan lembab sedang menyusu di dadanya

"Bosshh ahh, cukup.. mhh, cukup Daddy" Noeul memaksa Boss untuk menyudahi menyusu di dadanya, tangannya menangkup wajah tampan itu, walaupun Noeul juga menginginkan Boss saat ini, tetapi mereka masih memiliki janji makan malam bersama kedua keluarga

"Kita lanjutkan setelah pulang dari makan malam Daddy~ Sean sudah menunggu, papa dan Daddy juga sudah menunggu...heum?" Sebenarnya ini cukup mengecewakan bagi Boss, karena kegiatannya harus tertunda. Tapi makan malam ini juga penting untuk mereka, jadi ia hanya mengangguk setuju walaupun wajahnya terlihat merajuk, Noeul tersenyum dan mengecup bibir cemberut calon suaminya itu

"Jangan cemberut Daddy... Setelah makan malam, Daddy bisa memiliki ku sepuasnya, Sean kita titipkan di mansion Daddy dan papa, bagaimana heum?" Tawaran yang cukup menarik, Boss bisa leluasa untuk membuat Noeul mendesah atau bahkan berteriak nikmat malam ini.

Sepertinya kesepakatan yang Noeul tawarkan padanya, berhasil membuat rubah tampan itu tersenyum senang, bahkan Boss sekarang mengeratkan pelukannya di pinggang Noeul dan merapatkan ke tubuhnya. Boss perlahan mengendus leher jenjang Noeul, bibirnya juga mengecup ringan leher yang menggoda itu, jika saja malam ini mereka tidak berencana untuk makan malam, maka tamat sudah leher menggoda milik calon isterinya ini

"Tawaran yang menarik babyhh, setelah makan malam kita akan lanjutkan lagi kegiatan ini, jangan membuat alasan nanti... Atau hukuman mu akan bertambah sayang" suara rendah Boss yang berbisik sensual di telinganya, membuat tubuh Noeul merinding, bahkan ia memejamkan kedua matanya saat nafas hangat Boss menyapu leher dan juga telinganya. Boss tersenyum melihat Noeul lemah dengan perlakuannya tadi, Boss menatap Noeul dengan senyuman miringnya.

"Daddy.. papi... Apa yang kalian lakukan didalam, ayo cepat... Sean sudah capek menunggu kalian" teriakan Sean yang kesekian kalinya membuat Boss dan Noeul menatap pintu dressing room itu, lalu keduanya saling bertatapan dan tertawa bersama

{END}PESAN TERAKHIR {BossNoeul}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang