special chapter: 01

688 52 0
                                    

“Percuma, Dan. Dia mainnya rame-rame. Orang tuanya donatur sekolah. Nggak mungkin dia kena sanksi.”

“Namanya, Mas.”

Bintang akhirnya mengalah, hingga dia mencicit, “Kio.”

“Oke. Kio. Aku harus awasin dia pokoknya.”

_________

“Dulu sekali, saya punya adek laki-laki, mungkin kalau masih hidup sekarang udah seumuran Bintang. Ya, memang jarak umur kita terpaut jauh, tapi saya sayang banget sama dia. Namanya Damian.”

***

—hayoooo siapa kangen didan?—

special chapter aku up di karyakarsa ya, yg mau baca silakan ke profil nanti klik link karyakarsaku di situ dan cari aja special chapter hold your breath

terima kasih!!!
 


Hold Your Breath [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang