𝟓;📍

273 37 14
                                    


𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐠𝐮𝐲𝐬......

•••••••••••••••••••

Waktu pulang sekolah tiba..

Tala kini sedang berada di halte bus, ingin pulang ke rumah...

"Ihh kok bus nya lama banget yah, tumben banget... " kepala nya celingak celinguk mencari bus yang sama sekali tak tertangkap oleh mata nya.

Tiba-tiba..

Tak tak tak

Genteng halte berbunyi, air mata langit satu persatu mulai menjatuhkan butiran per butiran.. Langit yang awal mula cerah kini di tutupi oleh awan hitam yang sudah mulai menjatuhkan butiran air matanya dengan deras

"Yah.. Kok hujan, perasaan tadi langit nya cerah deh, kenapa langit jadi gelap gini, aku nggak bawa payung, terus gimana dong aku pulang nya" Lesu Tala

Ia mendaratkan bokong nya pada kursi halte, menatap lesu ke arah bawah, tak lama ia mendongak lagi, memperhatikan...berjalan sedikit ke ujung halte, dimana ia bisa melihat langit dari sudut kanan halte,

Tala melihat sekitar nya, memastikan tak akan ada orang yang melihat saat ia melakukan sesuatu nanti, setelah memastikan,, ia berteriak di bawah genteng dengan berisik nya hujan, ini teriakan nya;

"Langit, kamu kenapa? Kenapa kamu tiba-tiba menangis? Benda langit mana yang membuat mu menangis?? Dan apa alasan nya?? Jika alasan nya karena dia menyakiti mu, maka menangis lah dengan deras, tapi setelah itu reda lah, air mata mu terlalu berharga untuk di tumpah kan ke dunia hanya karena sebagian kecil dari bagian mu menyakiti mu, sementara banyak sekali yang menyayangi mu,, dan jika alasan nya karena kamu sedang bahagia, aku akan ikut bahagia seperti mu, tapi berjanji pada ku, saat nanti kamu reda dari tangisan bahagia mu, pastikan untuk membuat sebuah pelangi indah untuk ku dan untuk kami sebagai tanda bahagia mu, Itu aj- "

"Kalau Langit menangis karena salah satu benda penting nya pergi jauh meninggalkan nya, apa yang harus di lakukan langit ? "

Belum selesai Tala berteriak kepada Langit, suara lelaki memotong teriakan nya, dengan sebuah pertanyaan,, mampu membuat jantung Tala hampir berpindah tempat karena terkejut,

Tala membalikkan badan nya, guna melihat siapa sosok lelaki yang baru saja hampir membuat nya mati jantungan,

Betapa terkejut nya saat mendapati Bara tengah menatap nya sembari berdiri dan menyenderkan bahu kanan nya menyamping menghadap tempat Tala berdiri.

"K-kamu k-kok bisa ada di sini" heran Tala,

"Lo belum jawab pertanyaan gue, "

"Ha? " sungguh otak Tala masih mencerna waktu yang tiba-tiba ini

"Ck, otak lo lola yah? " Bara melempar sebuah Bolpoin pada Aca, and Headshot tepat mendarat di kening Tala.

"Aduh,, sakit tau" adu lesu Tala.

"Lagian kamu kenapa tiba-tiba disini sih" Kesal Tala, setelah mengelus kening bekas lemparan Bara tadi.

"Jawab dulu pertanyaan gue"

Tala mengingat-ingat pertanyaan Bara yang sangat amat tiba-tiba tadi,, ha.. Ketemu

"Tidak ada, tidak ada benda langit yang meninggal kan langit" Ujar Tala.

"Ada" Tegas Bara, Tala menatap bingung pada Bara.

"Meteoroid" Singkat Bara,

"Meteoroid adalah benda langit yang biasa di sebut meteor atau bintang jatuh, memiliki sinar terang karena gas yang di hasil kan dari panas nya gesekan udara saat bintang itu jatuh ke bumi melewati atmosfer dengan laju kecepatan 11/72 km/detik. Meteoroid juga bisa bisa terlempar dan tertarik pada gravitasi bumi " Jeda Bara

 𝐀 𝐑 𝐔 𝐓 𝐀 𝐋 𝐀 -(𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang