6. wedding day?

216 6 4
                                    

Pagi hari, tepat di jam 04.00 pagi seorang lelaki cantik, manis, ganteng, imut, lucu trulala kebangun dari tidur nya. Dia mengingat bahwasannya hari ini dia akan menikah dengan teman masa kecilnya - pacar nya sewaktu esempe. Sudah menjadi kebiasaan seorang Ten jika ada acara atau tidak ada acara dia akan selalu bangun pagi.
(Tapi ini kepagian sepuluh, tolong lah, aku kalo libur jam segitu belum tidur anjir)

Sebelum bergerak dari kasurnya, Ten menyempatkan untuk melamun dahulu, dia tidak habis Fikri jika dia akan menikah dengan orang yang dia tunggu kepulangannya. Padahal dulu dia mengira bahwa Johnny sudah menikah dan sudah mempunyai anak, ternya belum. Setelah selesai melamun, Ten bergegas ke kamar mandi. Kali ini dia akan mandi air hangat agar badan dan pikiran nya fresh saat mengucapkan janji suci nanti.

Setelah selesai mandi, Ten langsung duduk di meja rias miliknya karna sudah di tunggu oleh MUA (buset bedakin nya tipis tipis aja ya, soalnya Ten udah cantik). Setelah selesai berias, Ten turun kebawah untuk makan dulu karna dia akan mati kelaparan jika tidak makan. Dia melihat kearah jam dinding yang besar, dia melihat bahwa jam sudah menunjukkan pukul 06.50 yang dimana acaranya akan berjalan sekitar jam 7 lewat. Jarak rumah nya ke gedung hotel lumayan jauh ya, tapi g jauh jauh amay.

Skip perjalanan.

Ten sudah sampai gedung hotel, tetapi dia diarahkan ke kamar tempat dimana dia malam pertama nanti nya dengan Johnny. Ten senyum senyum malu ketika melihat kamar pengantinnya sudah dihiasi dengan bunga mawar merah dan lilin lilin kecil, serta ada kedua handuk angsa yang lagi civokan.

.....

Setelah itu Ten di panggil oleh mami nya untuk jalan ke area gedung hotel, dia terharu melihat anak semata wayangnya yang akan menikah dan menjadi seorang istri dan ibu untuk anak anak nya nanti. Dia merasa tidak nyangka, padahal baru kemarin dia melahirkan anak nya, memandikan anak nya, mengajari anaknya berjalan, serta mengajari anaknya berbicara. Dia nangis terharu mengingat itu semuanya, apalagi dia akan ditinggal oleh anaknya kan. Iya tau, tapi Doyoung sangat tidak menyangka saja..

Ten yang melihat mami nya menangis pun langsung gercep memeluk tubuh mami nya, guna meredakan rasa sedihnya. Bukannya berhenti menangis, Doyoung malah nangis kejer. Ten dan para anggota yang membantu nya tadi di dalam kamar pun ikut terharu melihat pasangan anak dan ibu itu.

"Ssttt mami diam ya, jangan menangis lagi. Ten hanya menikah, bukan meninggal. Lagian kan Ten akan sering sering jengukin mami dirumah, mami kalo kangen bisa datang kerumah Ten sama jojo aja. Sudah ya jangan menangis lagi, apakah mami tidak malu dilihat para anggota anggota lainnya hah" Ten yang melihat mami nya masih menangis pun merasa jengkel.

"Kau tidak tau perasaan seorang ibu Ten Lee, mami merasa tidak tega melepaskan mu, mami merasa tidak nyangka jika kau akan menikah secepat ini. Padahal baru kemarin sepertinya mami melahirkan mu, tapi kau sudah besar aja hiksss.. sudahlah daripada kita bersedih terus, kita keluar saja. Kita udah di tunggu oleh para tamu yang lainnya" ucap Doyoung lalu menghapus air matanya, dan mengapus juga air mata anak nya itu.

.....

Ketika pintu gedung di buka, Ten sudah menjadi pusat perhatian para tamu undangan yang hadir di sana. Dia berjalan bersama mami nya kearah altar, tidak lupa dia tersenyum manis kepada tamu undangan agar tidak di cap sebagai orang tersombong. Dia melihat seorang Johnny yang senyum terharu melihat dirinya, dia sangat malu. Bisa dia liat bahwa tamu yang di undang oleh kedua orang tuanya dan Johnny itu sangat banyak, apakah dia sanggup untuk menyalami satu persatu orang yang ada disana? Mari kita liat mereka berdua, apakah sanggup atau tidak.

Setelah sampai di altar, Doyoung menyatukan tangan Johnny dan Ten untuk di genggam. "Johnny, mami percaya sama kamu, tolong jaga anak mami ya. Jangan di sakiti, hati nya mudah rapuh jika di bentak sekali saja" ucap Doyoung tulus dan tersenyum kearah Johnny. Johnny yang mendengar itu hanya mengangguk "Johnny pastikan, Ten akan hidup bahagia bersama Johnny, tidak ada keributan yang menyebabkan perpisahan" mendengar iu Ten dan Doyoung tersenyum, lalu Doyoung pergi menjauh dari mereka berdua. Pendeta yang melihat itu pun ikut terharu mendengar nya.

"Apakah kedua mempelai pengantin sudah siap untuk mengucapkan janji suci di hadapan tuhan?" Ucap pendeta. Johnny dan Ten menatap satu sama lain lalu mengangguk setuju.

"Baiklah, pihak atas silahkan mengucapkan janji suci terlebih dahulu baru setelah itu di ikuti oleh pihak bawah" Johnny yang mendengar itu tersenyum dan mengangguk setuju, tidak lupa tangannya juga ikut gemetar.

"Saya yang bernama Seo Johnny, dihadapan Allah saya berjanji akan sehidup semati, suka duka, dan susah senang akan tetap bersamamu, hingga maut memisahkan kita berdua." Johnny

"Saya yang bernama Ten Lee, dihadapan Allah saya berjanji akan sehidup semati, suka duka, dan susah senang akan tetap bersamamu, hingga maut memisahkan kita berdua." Ten.

Pendeta yang mendengar itu sontak tersenyum dan memberikan cincin pernikahan mereka untuk di pasang kan di kedua mempelai. Setelah memasang kan cincin, pendeta memperbolehkan mereka untuk berciuman sebagai tanda cinta mereka.

"Kalian sudah boleh berciuman, tapi ingat ciuman nya hanya sekedar saja dan tidak boleh sampai berlebihan"

Setelah mendengar ucapan dari pendeta Johnny dan Ten tersenyum malu, lalu.. "ijinkan saya untuk mencium kamu"

Johnny mencium kening Ten Lee, dia tidak ingin mencium bibir nya di depan umum, karna biar saja itu menjadi rahasia mereka berdua setelah menikah nanti.

.....

Sudah dari jam 9 pagi hingga jam 8 malam mereka berdua menyalami satu persatu para tamu undangan yang tidak ada habisnya itu. Hampir 2rb orang yang datang ke acara pernikahan mereka berdua, dia juga senang karna tidak sedikit yang ngasih mereka kado, bahkan ada yang kado nya mobil BMW, dll. Walaupun begitu, tetapi mereka sangat bahagia karna sudah sah menjadi seorang suami suami(stri).

Di dalam kamar hotel.

"Mas kamu yang mandi duluan atau aku yang mandi duluan?" Ucap Ten yang masih membersihkan muka nya menggunakan pembersih muka. Johnny? Dia rebahan di kasur sambil melihat kearah Ten.

"Mas aja dulu yang mandi, kamu bersihin dulu muka nya sampai bersih ya, baru setelah itu mandi. Mandi nya air hangat aja ya sayang jangan pakai air dingin nanti kamu masuk angin lagi" ucap Johnny yang bergegas ke kamar mandi, Ten ter senyum malu mendengar itu. Sebelum masuk kamar mandi Johnny menyempatkan diri untuk mengecup kening sang istri, baru setelah itu dia mandi.

Skip setelah Johnny mandi, kini giliran Ten yang mandi. Pas udah masuk kamar mandi, Ten deg deg an bagaimana malam pertama nya nanti dengan Johnny, dia sangat takut. Takut jikalau Johnny bermain kasar dan tidak ingat aturan, bagaimana Ten besoknya? Sudah pasti dia ga bisa berjalan dengan santai.

Setelah selesai mandi, Ten keluar dengan menggunakan handuk yang melilit di seluruh badannya, dia melihat tidak ada Johnny di kamar, kemana perginya anak itu? Ah sudah lah tidak usah di pikir kan, lebih baik dia memilih baju untuk tidur nya nanti. Akan kah dia pakai baju tidur biasa atau Piyama minji. Ketika dia membuka lemari dan memilih baju untuk tidur, dia melihat ada tangan yang melingkar di pinggang rampingnya, sudah ia pastikan bahwa itu tidak lain adalah suami nya sendiri.

Melihat Ten yang mencari baju, Johnny membalikkan tubuh mungil Ten untuk menghadap kearah Johnny. Dia menatap Ten dengan lamat dan penuh tatapan nafsu. Dia memeluk tubuh Ten lalu berbisik
"Can we play now? I can not stand it anymore."




Tbc ya ges yaa, Mimin cape dan akan tidurrrrr.. besok lanjut lagi yaaa, jangan lupa follow, vote, komen, n like ya cinta cintaku. Maaf bgt kalo alurnya ga nyambung hehe, lagi banyak pikirannnn. Enjoy sayanggg!!!!

Perjodohan (Jhonten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang